Untuk Efisiensi Biaya, Garuda Indonesia Putuskan Kembalikan Pesawat Bombardier CRJ 1000

- Rabu, 10 Februari 2021 | 16:57 WIB
Pesawat maskapai Garuda. (photo/Instagram/@garuda.indonesia)
Pesawat maskapai Garuda. (photo/Instagram/@garuda.indonesia)

Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dilaporkan memutuskan untuk mengakhiri kontrak sewa dan mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1000 kepada Nordic Aviation Capital (NAC) yang akan jatuh tempo pada 2027.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi daring di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

"Keputusan ini ada landasannya, kita tahu bagaimana kami mempertimbangkan tata kelola perusahaan yang baik transparan akuntanbilitas dan profesional," ujar Erick dikutip dari Antara.

Selain itu, keputusan mengakhiri kontrak sewa pesawat itu untuk efisiensi biaya.

Pasalnya, Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai dengan kontrak sewa yang paling tinggi di dunia, sebesar 27 persen.

Keputusan itu juga melihat dari keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia dan juga penyelidikan Serious Fraud Office (SFO) Inggris terhadap indikasi pidana suap dari pihak pabrikan kepada oknum pimpinan Garuda saat proses pengadaan pesawat tahun 2011 lalu.

"Proses negosiasi ini tentu sudah terjadi berulang-ulang kali antara Garuda dan NAC. Tapi sayangnya early temination belum mendapatkan respon," tambah Menteri Erick.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya sudah memutuskan untuk mengganti rute-rute penerbangan yang dilayani pesawat Bombardier CRJ dengan Boeing 737.

"Apabila kita terminasi sampai akhir masa kontrak (2027) kita akan saving lebih dari 220 juta dolar AS. Ini sebuah upaya untuk mengurangi kerugian untuk penggunaan pesawat ini di Garuda Indonesia," katanya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X