Perayaan Idul Adha yang juga diiringi penyembelihan hewan kurban membawa berkah tersendiri bagi para pedagang di Pasar Jamu Nguter. Karena saat perayaan Idul Adha masyarakat cenderung memakan daging lebih banyak.
Nah, usai itu biasanya banyak yang mengeluhkan kadar kolesterol, asam urat hingga tekanan darah naik drastis. Pada momen itulah, penjualan jamu di Pasar Jamu Nguter ini melonjak, terutama untuk jamu racikan penurun tekanan darah, penurun kadar kolesterol dan asam urat.
Memang, Pasar tradisional Nguter atau yang lebih populer disebut Pasar Jamu di Jl. Raya Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini terkenal sebagai sentra penjualan jamu.
Di pasar ini kamu bisa menemukan aneka rempah dan empon-empon sebagai bahan jamu dan untuk bumbu pelengkap aneka masakan, racikan jamu tradisional hingga jamu modern untuk berbagai macam penyakit dan penunjang kesehatan lainnya.
Hani, salah satu pengunjung dari Solo mengungkapkan kedatangannya ke Pasar Nguter ini. Ia mengaku ke sini untuk mencari jamu anti kolesterol.
“Sudah lama langganan di pasar ini Mas, ini lagi mau beli jamu anti kolesterol untuk keluarga. Karena kebanyakan nyate daging kambing habis Lebaran kurban kemarin, banyak keluargaku yang kolesterolnya naik dan cocoknya minum racikan jamu tradisional ini Mas”. Ujarnya saat berbelanja jamu di Pasar Jamu Nguter.
Kepada Tim Z Creators, Eko Haryanto, para pedagang juga mengaku kalau penjualan jamu penurun tekanan darah dan asam urat memang selalu mengalami kenaikan usai Idul Adha.
Dalam sehari para pedagang bisa menjual puluhan bungkus untuk jenis jamu tersebut yang mereka jual mulai Rp20 ribu sampai Rp50 ribu per kemasan.
Selain itu, penjualan rempah-rempah dan empon-empon bubuk yang sering digunakan untuk bumbu memasak hewan kurban juga meningkat. Tungku tanah liat, kipas dan tusuk sate pun ikut laris manis diserbu pembeli pada momen Idul Adha ini.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
