Begini Rasanya Salat di Bekas Markas Belanda, Kiblatnya Miring 15 Derajat

- Selasa, 26 April 2022 | 13:06 WIB
Interior dalam masjid yang megah dan bergaya Eropa (Vivi Sanusi/IDZ Creators)
Interior dalam masjid yang megah dan bergaya Eropa (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Gaya Eropa klasik ala masa kolonial sangat terasa saat memasuki Masjid Cut Meutia yang berada di Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Enggak heran karena bangunan ini pernah menjadi kantor arsitek dan pengembang (N.V de Bouwploeg) pada masa Hindia Belanda.

Ornamen dan pilar gedungnya kokoh dan klasik, menjadi saksi bisu jaman penjajahan Belanda. Saat ini, Masjid Cut Meutia menjadi situs cagar budaya.

-
Masjid tanpa kubah, bekas markas Belanda (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Terdiri dari tiga lantai, dulunya bangunan ini didirikan oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen pada tahun 1910. Pieter juga yang membangun kawasan Gondangdia, Menteng. 

-
Kusen pintu masih sama seperti jaman penjajahan Belanda (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Lantai dua bangunan dulunya berfungsi sebagai kantor Jenderal Van Heutsz, Gubernur Hindia Belanda kala itu yang pernah memimpin perang di Aceh. Di masa Hindia Belanda, gedung ini juga pernah menjadi kantor pos dan jawatan kereta api. Sebelum resmi menjadi masjid, gedung ini telah beberapa kali beralih fungsi.

Mulai dari kantor Satuan Polisi Militer (Kempeitai) di masa penjajahan Jepang, lalu setelah Indonesia merdeka digunakan sebagai kantor Kementerian Urusan Perumahan, kantor Kementerian Urusan Agama dan pernah dijadikan gedung sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), yang dipimpin oleh Jenderal A.H Nasution.

-
Ruang salat lantai pertama, luas dan bergaya Eropa (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Setelah kantor MPRS dipindahkan ke Senayan, AH Nasution meminta agar gedung ini dijadikan masjid. Karena warga sekitar mengeluh tidak ada masjid di sekitar kawasan ini.

Pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, akhirnya bangunan bersejarah ini difungsikan sebagai masjid dan dikukuhkan sebagai masjid tingkat provinsi dan situs cagar budaya 1987 silam.

Karena bangunan ini enggak sesuai arah kiblat, maka kiblat di sini miring 15 derajat. Uniknya lagi mihrab atau tempat imam memimpin salat terletak di samping kiri dari saf salat.

-
Bangunan bergaya Eropa masih dipertahankan (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Ada 50 jendela dan 16 pintu pada masjid ini. Lantai dua kini berfungsi sebagai tempat salat tambahan apabila lantai dasar penuh. Ada pula ruang rapat RICMA (Remaja Islam Masjid Cut Meutia) yang di dalamnya tersimpan brankas berisi dokumen jaman kolonial Belanda. Sedangkan lantai dasar masjid  terdiri dari tiga ruangan, yakni area salat jemaah pria dan wanita serta ruang sekretariat pengurus masjid.

Berada di kawasan elit Menteng, banyak pejabat dan duta besar menjadi jemaah masjid ini. Enggak terkecuali presiden Soeharto beserta keluarga sepulangnya dari Tanah Suci Mekkah. Mereka langsung sujud syukur di masjid ini.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X