Gara-gara Corona, 25 Juta Pekerja Industri Penerbangan Terancam PHK

- Sabtu, 11 April 2020 | 12:10 WIB
Ilustrasi industri penerbangan. (REUTERS)
Ilustrasi industri penerbangan. (REUTERS)

Wabah pandemi virus corona telah membuat industri penerbangan menjadi lesu. Akibatnya, ada sekitar jutaan pekerja di dunia penerbangan yang terancam kehilangan pekerjaan.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dalam keterangan persnya mengatakan bahwa akan ada tren pemecatan besar-besaran yang dilakukan perusahaan penerbangan terhadap karyawannya.

Dengan diterapkannya aturan lockdown di sejumlah negara membuat operasional penerbangan menjadi terbatas. Atas dasar itu, IATA memprediksi ada sekitar 25 juta pekerja yang menggantungkan hidupnya di industri penerbangan nasibnya menjadi tidak jelas.

IATA merincikan, jumlah itu terdiri dari 11,2 juta pekerja di Asia Pasifik, 5,6 juta pekerja di Eropa, 2,9 juta pekerja di Amerika Latin, 2 juta pekerja di Amerika Utara, 2 juta pekerja di Afrika dan 0,9 juta pekerja di Timur Tengah yang terdampak pada lesunya industri penerbangan saat ini,

"Tak ada kata yang dapat menggambarkan kerugian dahsyat akibat COVID-19 pada industri penerbangan. Kerugian ekonomi itu akan dibagi pada 25 juta orang yang bekerja pada industri terkait. Nasib maskapai sekarang sedang kritis," ujar CEO IATA, Alexandre de Juniac.

Maskapai penerbangan di dunia diprediksi akan mengalami penurunan revenue sepanjang tahun senilai 252 miliar dolar AS pada tahun 2020. Sementara itu, kuarter kedua pada tahun ini diprediksi menjadi sangat vital. Dengan kemungkinan terburuknya ada sekitar penurunan pendapatan mencapai 70 persen dan uang yang hangus mencapai 61 miliar dolar AS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X