Soal Harga Tiket Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, Menparekraf Sandiaga: Bukan Komersial

- Selasa, 7 Juni 2022 | 14:21 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (Instagram/sandiuno)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (Instagram/sandiuno)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akhirnya buka suara soal kenaikan harga tiket masuk wisata Candi Borobudur.

Menurutnya penetapan tarif naik ke puncak candi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu dilakukan bukan untuk tujuan komersial, melainkan konservasi atau pelestarian warisan bersejarah.

“Ini bukan pendekatan komersial sama sekali, tapi pendekatan konservasi, memastikan Borobudur ini satu destinasi, situs yang betul-betul harus kita jaga," ucapnya dalam kegiatan Weekly Press Briefing, yang dikutip dari ANTARA, Selasa (7/6/2022).

Sandiaga menjelaskan tarif yang berubah hanya untuk kegiatan naik ke atas puncak Candi Borobudur. Sementara harga tiket masuk kawasan di sekitar pelataran, masih sama seperti sebelumnya yakni Rp50.000 bagi wisatawan lokal. 
 
Sementara untuk pembatasan kuota kunjungan wisatawan yang naik ke atas Candi Borobudur menjadi 1.200 orang per hari, kata Sandiaga merupakan suatu keniscayaan.

“Kami yakin pembatasan (kuota pengunjung yang naik ke atas candi per hari) itu merupakan keniscayaan,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia juga membeberkan kebijakan kuota pengunjung per hari yang bisa naik ke atas candi merupakan hasil kajian para ahli, kementerian/lembaga, dan pemangku kebijakan terkait.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Naik, Kawasan Candi Borobudur Bakal Pakai Kendaraan Listrik

“Karena Candi Borobudur daya dukungnya juga sangat terbatas. Berdasarkan hitungan para ahli, itu pun sudah berulang-ulang, hanya bisa dikunjungi idealnya 1.200 orang per hari,” ungkapnya.

Oleh sebab itulah, Sandiaga berharap masyarakat bisa mengerti maksud kenaikan tarif Candi Borobudur. Dia juga ingin tarif baru yang nantinya diterapkan tidak menimbulkan perpecahan. 

“Kita boleh mengungkapkan pendapat kita di media sosial maupun media mainstream, tapi kita harus bijak. Borobudur merupakan ikon dari sejarah, kita harus betul-betul menjaga sebagai bagian dari keutuhan dan kesatuan,” pungkasnya. 

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X