Kilyos, Dulu Desa Nelayan, Kini Jadi Tempat Healing dan Rumah Festival Musik Internasional

- Senin, 17 Oktober 2022 | 10:08 WIB
Kilyos, desa nelayan jadi tempat liburan kaum elite di Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Kilyos, desa nelayan jadi tempat liburan kaum elite di Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Ratusan tahun silam, Yunani mendiami Konstantinopel yang kemudian dikenal dengan nama Istanbul. Mereka menyebar di berbagai wilayah, termasuk di Kilyos. Desa cantik di tepi Laut Hitam, Distrik Sariyer, Istanbul. Jaraknya sekitar 30 km dari pusat kota. 

Nama Kilyos berasal dari bahasa Yunani ‘Kilya’ yang berarti pasir. Daya tarik utamanya, pantai panjang dengan pasir lembut berwarna keemasan dan laut jernih berwarna biru kehijauan. 

-
Kilyos, desa nelayan jadi tempat liburan kaum elite di Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Di zaman kuno, Kilyos merupakan desa nelayan kecil, kemudian berkembang selama periode Kekaisaran Romawi. Setelah Kekaisaran Romawi runtuh, Kilyos jadi bagian dari kekuasaan Bizantium. 

Desa ini kemudian masuk dalam wilayah Kesultanan Utsmani (Ottoman), setelah penaklukan Konstantinopel. Kilyos berubah nama menjadi Kumkoy (Desa Pasir), setelah Turki resmi menjadi negara republik. 

-
Kilyos terkenal dengan keindahan pantainya. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Tahun 1960-an, Kilyos menjelma jadi kota resor, tempat liburan kaum elite. Seiring waktu, Kilyos jadi pusat rekreasi dan destinasi healing berbagai kalangan. Sejumlah restoran, kafe, bar dan hotel bermunculan di sini.

Festival musik internasional juga selalu digelar saat liburan musim panas. Wisatawan bisa mencoba berbagai olahraga air, piknik, berjemur atau sekedar berkeliling desa, sambil mencicipi seafood segar.  

Restoran dengan dekorasi tradisional khas Turki, berderet di sepanjang jalan utama desa dan di tepi pantai. Ada beberapa bangunan bersejarah di sini, salah satunya Kastil Kilyos yang dibangun abad ke-4 dan ke-5. 

-
Reruntuhan kastil di Kilyos. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Kastil digunakan sebagai benteng pertahanan selama era Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Saat Bizantium kehilangan pengaruhnya, orang Genoa mengambil alih kastil dan tinggal di sini untuk waktu yang lama.

Di era Kesultanan Ottoman, kastil diperbaiki dan dibangun kembali oleh Sultan Abdulhamid I dan II, pada tahun 1782 dan 1826. Selama Perang Dunia I, artileri Jerman ditempatkan di kastil ini untuk mencegah Rusia memasuki selat. 

-
Kilyos pusat wisata dan healing di Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Kastil juga digunakan sebagai rumah sakit selama Perang Krimea tahun 1856.  Di area kastil terdapat pohon tua berusia lebih dari 550 tahun. Tingginya 28 meter, dengan diameter 34 meter. Konon, pohon ini jadi simbol penaklukan Istanbul. 

Selain Kastil Kilyos, artefak sejarah lainnya di Kilyos adalah Dermaga Batu dari abad ke-18 yang masih digunakan oleh nelayan, gudang kapal dan bangunan penyelamatan. 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X