Sarhunta di Labuan Bajo Digeber, Sandiaga Uno Ingin Masyarakat Miskin Ikut Andil

- Kamis, 27 Januari 2022 | 19:57 WIB
Seorang wisatawan duduk menatap danau di Pulau Padar, Labuan Bajo. (Shutterstock/Kzenon)
Seorang wisatawan duduk menatap danau di Pulau Padar, Labuan Bajo. (Shutterstock/Kzenon)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan agar Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT dioptimalkan agar kunjungan semakin ramai.

Untuk mencapai keinginan itu, Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) akan memastikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan Sarhunta sekaligus pemasaran.

"Karena harus lebih banyak lagi yang menginap di Sarhunta," kata Sandiaga saat berkunjung ke Andira Homestay yang menjadi salah satu Sarhunta di Labuan Bajo, Kamis (27/1/2022), dikutip dari Antara.

-
Panorama Labuan Bajo, NTT. ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/pri.

Sandiaga ingin agar Sarhunta menjadi ikon pariwisata berkeadilan, yang melibatkan masyarakat kecil agar mendukung perekonomian.

"Kegiatan pariwisata tidak boleh hanya dinikmati oleh kalangan menengah ke atas saja tapi masyarakat kecil ikut andil dalam penciptaan akomodasi dan ikut merasakan dampak dari DPSP Labuan Bajo ini," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Kemenparekraf akan mendorong program yang berpihak pada Sarhunta, sehingga pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak lain dalam konsep Gerak Bersama (Geber), Gerak Cepat (Gercep), dan Garap Semua Potensi (Gaspol). Sandiaga pun memberikan masukan kepada pengelola Sarhunta untuk memenuhi beberapa fasilitas lain, seperti menggunakan seprei dan handuk putih, serta menyediakan internet (wifi).

Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menambahkan, BPOLBF akan membantu melakukan pendampingan Sarhunta melalui pengembangan tata kelola, peningkatan kualitas layanan, dan pemasaran.

Sarhunta akan dielaborasi untuk menjadi venue berbagai kegiatan dengan skala kecil atau rapat pemerintahan.

-
Sejumlah wisatawan menunggu matahari terbenam (sunset) di kawasan wisata Bukit Silvia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT . ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc.

Shana menekankan bahwa Sarhunta berprinsip pada efek langsung yang dirasakan oleh masyarakat dalam kegiatan pariwisata Labuan Bajo. 

"Kita berharap Sarhunta tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi kepada pelaku usaha, tapi memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo," katanya.

Kepala Seksi Pelaksana Wilayah II Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II Herman Rohi menyebutkan, jumlah Sarhunta dalam bentuk pondok wisata (homestay) yang ada di Labuan Bajo ada 261 unit. Dari jumlah tersebut, baru 16 unit yang telah dilakukan revitalisasi dan pemenuhan fasilitas interior.

"Kami berharap Kemenparekraf melalui BPOLBF dapat membimbing dan menuntun aktivitas ekonomi masyarakat bagi Sarhunta di Labuan Bajo," kata Herman.

Artikel Menarik Lainnya:

Mengintip Keunikan Perayaan Imlek di Berbagai Negara

Mengulik Sejarah dan Makna Tahun Baru Imlek

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X