Setelah Tiongkok, Turis Indonesia Jadi Pengunjung Terbesar Kedua di Singapura

- Jumat, 27 November 2020 | 12:50 WIB
Pramugari menyambut penumpang di pesawat Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)
Pramugari menyambut penumpang di pesawat Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)

Berbicara mengenai kunjungan turis, setelah Tiongkok, turis Indonesia menjadi pengunjung terbesar kedua di Singapura.

Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, jumlah kunjungan turis mengalami penurunan drastis.

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan Singapore Tourism Board Area Indonesia, Mohamed Firhan Abdul Salam.

Dikatakan pula bahwa berdasarkan data 2019, jumlah turis asal Indonesia mencapai angka 3,1 juta. 

Oleh sebab itu, pasar Indonesia sangatlah penting untuk menjadi sasaran utama saat memulihkan kembali industri travel.

"Market Indonesia itu sangat penting bagi tourism Singapura, terbesar kedua setelah Tiongkok," kata Firhan dikutip dari Antara, Jumat (27/11/2020).

"Namun dampak dari Covid-19 terjadi penurunan hingga 99,9 persen untuk market kedatangan karena perbatasan Singapura ditutup pada Februari tapi penurunan ini bukan hanya dari Indonesia tapi secara global," tambahnya.

Hingga saat ini, Singapura belum membuka diri untuk kunjungan wisata. 

Negara itu hanya bisa dimasuki untuk urusan bisnis esensial atau perjalanan diplomatik serta kedinasan yang mendesak.

Waktu kunjungan ini pun hanya berlaku selama 10 hari dan tidak bisa diperpanjang. 

Perjalanan tersebut harus mendapat persetujuan dari pihak perusahaan Singapura ataupun agensi pemerintah.

"Jadi itu harus diendorse dan diapprove dulu sebelum mereka tiba ke Singapura. Jadi sebelum mereka datang itu bikin permohonan atau perizinan dulu, ke Singapura atas dasar apa, meeting sama siapa, dan itu nanti direview dulu. Baru nanti direview baru diapproval, ngurus tiket dan lain-lain. Buat waktu sekarang, jalur itu aja yang terbuka dari Indonesia," tutur Firhan.

Firhan juga menegaskan bahwa perjalanan ini harus sesuai dengan isi permohonan yang sebelumnya telah diajukan dan tidak diperkenankan untuk berkunjung ke destinasi wisata atau perbelanjaan.

"Kalau acaranya 3 hari, selepas 3 hari ya langsung pulang. Enggak bisa ditambahkan dengan mungkin ketemuan sama teman atau keluarga atau leisure trip itu enggak dibenarkan, itu belum bisa," pungkasnya.
 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X