Bagi kamu yang pernah ke Bandung, tentunya enggak asing dengan Jalan Asia Afrika. Pasalnya di jalan tersebut banyak sekali momen penting bersejarah yang pernah diselenggarakan. Gedung-gedungnya peninggalan zaman Belanda juga berjejer dengan indah.
Salah satunya adalah Gedung De Vries yang letaknya persis di depan Gedung Merdeka dengan gaya arsitektur Oud Indisch Stijl (Klasik Indis).
Gedung yang dibangun pada 1879 ini dulunya digunakan oleh Societeit Concordia atau perkumpulan Preangerplanter (pengusaha perkebunan di Priangan), dan kaum elit Kota Bandung.
Saat ini Gedung de Vries digunakan oleh Bank NISP. Pada 1895, Societeit Concordia pindah ke gedung di seberang jalan yakni ke Gedung Merdeka. Lalu gedung lama diubah menjadi “Werenhuis de Vries” atau “Supermarket de Vries”.
Toko ini menyediakan berbagai barang kebutuhan seperti makanan, kain, sepatu, dan obat-obatan. Beberapa diantaranya bahkan ditulis pada kusen. Seperti sigaren (cerutu), kunst boek en apierhandel (toko kesenian, buku, dan kertas.
Selain itu juga menyediakan Landbouwbenodigdheden (keperluan pertanian), venduhouders (balai lelang), dranken provisien (minuman beralkohol), porcelein glass (barang pecah belah), dan meubelen (mebel).
Menurut pendapat lain, de Vries yang pernah direnovasi pada 1909 dan 1920 oleh Biro Arsitek Edward Cuypers Hulswit ini tidak hanya supermarket, tapi sejenis mal pertama di Kota Bandung. Area berjualan di de Vries juga pernah disewa oleh toko pakaian, toko daging, dan toko mobil.
De Vries pun diduga menjadi salah satu pemicu perkembangan Jalan Braga sebagai kawasan atau pusat perbelanjaan. Ada salah satu rumor besar terkait de Vries dan Gedung Merdeka ini.
Konon ada terowongan bawah tanah yang menghubungkan kedua bangunan tersebut. Bahkan di terowongan ituu terdapat penjara yang pernah digunakan untuk menahan tawanan politik. Namun saat ini terowongan sudah ditutup dari kedua belah sisi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.