Monumen ‘Sakral’ Ini Jadi Saksi Bisu Keganasan Pemberontakan PKI di Madiun

- Senin, 26 September 2022 | 13:40 WIB
Monumen Kresek. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)
Monumen Kresek. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Pemberontakan PKI di Indonesia tidak hanya terjadi pada 1965. Ternyata pada 1948 juga ada pemberontakan yang sama di Madiun, Jawa Timur. Salah satu saksi bisu peristiwa memilukan tersebut adalah Monumen Kresek

Monumen tersebut terletak di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Pembangunan monumen ini dibangun untuk mengenang sejarah kelam peristiwa Madiun. 

-
Monumen Kresek. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Pasalnya pada tahun itu ada konflik berdarah pemerintah dengan Front Demokrasi Rakyat yang digawangi oleh PKI, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSO, dan Pesindo.

Z Creators, Pramita Kusumaningrum mencoba mengunjunginya. Jalan yang dilalui sangat mulus. Hanya memang berada di dataran tinggi sehingga jalannya naik turun.

Monumen ini dibangun dari tahun 1987 dan selesai pada 1991. Dibangun di atas tanah seluas 3,3 hektare. Ada dua patung yang langsung terlihat ketika mengunjungi tempat bersejarah ini. 

-
Monumen Kresek. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Di bawahnya ada patung anak-anak usia SD berjejer. Ada 5 anak-anak, dua menggambarkan anak SD berjenis kelamin perempuan. Tiga lainnya berjenis kelamin perempuan.

Untuk yang paling atas usut punya usut adalah Muso yang membawa pedang ingin memenggal seorang kyai. Muso sendiri merupakan pemimpin PKI yang lahir di Kediri. Sedangkan yang menjadi korban adalah Kyai Husein.

-
Monumen Kresek. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Korban Muso itu adalah seorang kyai yang arif bijaksana. Saat tahun 1948, Kyai Husein adalah anggota DPRD Kabupaten Madiun. Untuk yang patung anak-anak merupakan anak-anak korban PKI. 

Patung itu menggambarkan mereka menuntut Pemerintah RI agar menumpas kegiatan PKI di Madiun. Di sebelah barat bangunan Patung Muso dan Kyai Husen ada bangunan relief yang menggambarkan proses pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. 

Sekaligus penumpasannya. Penumpasan ternadap PKI dilakukan oleh devisi Siliwangi dipimpin oleh Kolonel Sadikin dan devisi Jawa Timur dipimpin oleh Kolonel Sungkono.

Di dekat pintu masuk, terdapat prasasti batu ukuran nama-nama prajurit TNI, Polri, Pamong praja, tokoh masyarakat dan guru yang menjadi korban keganasan PKI.

-
Monumen Kresek. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Di depan prasasti ukiran nama-nama korban, juga terdapat sumur tempat pembuangan korban keganasan PKI. Tetapi sumur itu tidak terlihat karena ditutupi dan dibuat relief korban-korban di atasnya

Ada pendopo di area Monumen Kresek merupakan bekas rumah penduduk yang dijadikan markas PKI sebagai ajang pembantaian. 

Artikel menarik lainnya: 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X