Heathrow dilaporkan mengalami pertumbuhan penumpang di kuartal penuh pertama sejak 2019 dalam tiga bulan hingga September, dengan menggarisbawahi permintaan terpendam yang kuat untuk melakukan perjalanan.
Jumlah penumpang selama kuartal ke-3 dilaporkah memulih menjadi 28% dari tingkat sebelum COVID-19. Tapi, hanya 10,2 juta penumpang dilaporkan melewati bandara dalam 9 bulan terakhir hingga September. Angka itu dilaporkan menurun dari yang sudah ditetapkan, 19 juta untuk 3 kuartal pertama tahun lalu.
Melihat hal itu, Kepala Eksekutif Heathrow yaitu John Holland-Kaye memberikan komentarnya.
“Kami berada di puncak pemulihan yang akan melepaskan permintaan yang terpendam, menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas dan melihat gemuruh perdagangan Inggris kembali hidup – tetapi itu berisiko pendaratan keras kecuali dijamin untuk jarak jauh.” ungkapnya.
Heathrow juga kritis terhadap rencana untuk membatasi jumlah yang dapat dikenakan biaya maskapai untuk menggunakan fasilitasnya. Heathrow juga mengatakan pemegang saham dilaporkan telah capai pengembalian negatif secara riil untuk 15 tahun terakhir.
“Kita perlu terus fokus pada program vaksinasi global sehingga perbatasan dapat dibuka kembali tanpa pengujian; kita membutuhkan penyelesaian keuangan yang adil dari CAA untuk mempertahankan layanan dan ketahanan setelah 15 tahun pengembalian riil negatif bagi investor; dan kami membutuhkan mandat global yang semakin meningkat untuk Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan sehingga kami dapat melindungi manfaat penerbangan di dunia tanpa karbon,” lanjutnya.
