Efek Pariwisata Lesu, Peredaran Uang di Bali Anjlok 55 Persen

- Jumat, 16 April 2021 | 09:08 WIB
Potret suasana Bali. (Ilustrasi/Freepik)
Potret suasana Bali. (Ilustrasi/Freepik)

Lesunya sektor pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19 menyebabkan peredaran uang di Pulau Dewata mengalami penurunan drastis.

Berdasarkan catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), peredaran uang atau penggunaan uang kartal di Bali pada triwulan I-2021 mengalami penurunan hingga 55 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis (15/4/2021).

Menurut Trisno, pandemi Covid-19 yang masih melanda wilayah Indonesia saat ini turut mempengaruhi kebutuhan uang yang beredar di masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Bali.

Trisno mengatakan permintaan uang menurun karena geliat perekonomian di Bali masih terbatas akibat tidak ada kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya kunjungan wisatawan domestik.

"Jika melihat data kunjungan wisatawan ke Bali sebelum pandemi yang mencapai 16 juta jiwa per tahun, atau rata-rata sebanyak 1,3 juta jiwa per bulan, sekarang kunjungan wisatawan nusantara sangat terbatas," ujar Trisno dikutip dari Antara.

"Pada triwulan I tahun ini, permintaan uang atau outflow tercatat sebesar Rp1,75 triliun, sedangkan pada triwulan I-2020 sekitar Rp4 triliun," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X