Rusia-Ukraina Perang! Di Bali Juga Ada Perang Api

- Kamis, 24 Februari 2022 | 11:46 WIB
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Ngomongin tradisi dan budaya di Bali memang enggak ada habisnya, apalagi menjelang dan sesudah Hari Raya Nyepi. Tiap-tiap desa di Pulau Dewata memiliki tradisi dan budaya sendiri yang diwariskan leluhur secara turun temurun.

Salah satunya Tradisi Mesabatan Api atau biasa dikenal dengan perang api yang digelar setahun sekali. Ritual ini dilaksanakan oleh Sekaa Teruna Teruni (STT) Mekarjaya sehari menjelang hari Raya Nyepi di Banjar Nagi, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

-
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Sebelum ritual perang api dimulai para pemuda Mekarjaya berkumpul di Banjar Pura, lengkap dengan mengenakan pakaian adat seperti udeng (ikat kepala) dan kamen (sarung khas Bali) dengan membuat api yang bersumber dari batok kelapa. 

Suasana semakin meriah dengan iringan Gamelan Baleganjur. Seorang pemangku adat melaksanakan doa dan persembahyangan di dalam pura. Usai melaksanakan persembahyangan, pemangku adat memercikkan tirta atau air suci ke para pemuda yang mengikuti perang api.

-
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Perang api atau siat geni dalam bahasa Bali ini dibagi menjadi 3 sesi dimana para peserta dipisah menjadi dua barisan di sudut yang saling berhadap-hadapan. Saat matahari mulai terbenam ritual perang api akan dimulai. 

Sambil bertelanjang dada dan enggak beralas kaki mereka saling lempar batok kelapa. Enggak ada keraguan atau ketakutan, malah mereka bersemangat. Enggak jarang kulit mereka mengelupas dan terbakar akibat percikan-percikan api yang mengenai bagian tubuh.

-
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Usai berperang para pemuda ini bersalaman, enggak ada dendam dan rasa emosi. Malah tradisi ini diyakini semakin mengakrabkan antar pemuda Banjar Nagi. Tujuan perang api ini, guna menghilangkan energi negatif yang selama setahun mempengaruhi tubuh manusia. 

Perang api juga untuk menghindari malapetaka atau musibah di lingkungan masyarakat desa adat. Menurut sejarah dan cerita masyarakat setempat, dulu di kawasan Banjar Nagi terserang wabah penyakit yang mengakibatkan banyak masyarakat sakit bahkan meninggal.

-
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Kala itu pemangku adat berinisiatif menyalakan obor dan membakar batok kelapa lalu api tersebut dilemparkan ke seluruh penjuru banjar yang akhirnya diikuti oleh masyarakat desa. Keajaiban terjadi keesokan harinya wabah penyakit tersebut lenyap. 

-
Tradisi perang api di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Sejak kejadian tersebut tradisi perang api digelar setiap tahunnya saat malam menjelang perayaan Hari Raya Nyepi. Lambat laun tradisi ini semakin dikenal masyarakat dan wisatawan, enggak jarang tradisi perang api menjadi incaran fotografer saat melancong ke pulau Bali.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

-
IDZ Creators

 

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X