Kuil dan piramida besar Teotihuacan merupakan salah satu tujuan wisata utama di Meksiko.
Pada Kamis (10/9/2020) piramida tersebut kembali dibuka untuk umum usai lebih dari 5 bulan ditutup akibat pandemi Corona.
Zona arkeologi utama akan dibatasi menjadi hanya 3.000 pengunjung per hari.
Sebelum masuk pengunjung harus diukur suhu tubuhnya dan wajib memakai masker. Sementara itu dua museum lokal akan tetap ditutup.
Melansir Reuters, Teotihuacan, terletak sekitar 50 mil (50 km) di timur laut Mexico City dan pernah menjadi kota terbesar di Amerika.
Para ahli mengatakan kota metropolitan berpenduduk sekitar 100.000 orang itu menjadi kaya antara tahun 100 SM hingga 550 M.
Hal itu berkat ekonomi yang ramai sehingga menghasilkan kerajinan termasuk pisau obsidian setajam silet dan senjata.
Ditunjuk sebagai situs warisan dunia pada tahun 1987, Teotihuacan tetap diselimuti misteri. Bahasa aslinya tidak diketahui, begitu juga dengan nama asli kota tersebut.
Objek wisata itu diberi nama 'Teotihuacan' oleh Aztec sekitar 8 abad setelah keruntuhannya.
Dalam bahasa Nahuatl, yang masih digunakan oleh beberapa juta penduduk asli Meksiko, Teotihuacan berarti 'tempat tinggal para dewa'.
“Saya pikir sangat penting bagi ekonomi dan pariwisata bahwa orang-orang dapat terus menikmati tempat-tempat seperti ini,” kata seorang turis Spanyol yang menolak menyebut namanya.
