Tempat Wisata Studi Lingkungan atau TWSL menjadi salah satu tempat untuk menghabiskan waktu libur lebaran. Sebagian masyarakat biasa menyebutnya kebun binatang mini karena dihuni ratusan koleksi satwa dilindungi.
Sebelum menjadi kebun binatang, ternyata tempat ini dulunya adalah lokalisasi bernama Joboan yang sudah beroperasi pada tahun 1980-an. Lokalisasi ini kemudian resmi ditutup pada 2004, dan diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau atau RTH. lalu menjadi Tempat Wisata Studi Lingkungan atau kebun binatang.
Respon masyarakat ternyata positif. Kebun binatang ini selalu dipadati pengunjung enggak hanya dari Probolinggo, tetapi juga dari Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang. Pengunjung dewasa hanya dikenakan tarif masuk Rp8 ribu, sedangkan anak-anak di atas dua tahun dikenakan tarif Rp5 ribu.
Begitu masuk, pengunjung akan dihadapkan pada pohon menjulang tinggi. Sejumlah binatang lucu dan menggemaskan ada di kebun binatang ini. Sebut saja burung kakak tua hingga burung kasuari. Bahkan ada beruang madu yang sedang bermalas-malasan, hingga monyet.
Ada juga singa Afrika, burung hantu, hingga ikan piranha yang dikenal buas dan suka memangga ikan lainnya.
“Saya lebih tertarik melihat hewan yang menyeramkan. Seperti buaya dan singa,” kata Hafid, salah satu pengunjung asli Probolinggo.
Pada libur lebaran tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Probolinggo selaku pihak pengelola sengaja menambah sarana hiburan bagi pengunjung. Selain penampilan grup musik, dan pertunjukan sulap, ada juga flying fox untuk menambah keseruan dalam mengisi liburan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.