Mungkin ada yang pernah dengar pernyataan "kasus meninggal dalam kecelakaan mobil lebih banyak daripada kecelakaan pesawat'.
Hal itu diharapkan bisa jadi sedikit hiburan bagi yang mempunyai ketakutan naik pesawat terbang.
Faktanya, pernyataan di atas itu benar.
National Safety Council menempatkan kemungkinan meninggal dalam kecelakaan kendaraan bermotor pada 1 dari 106 berdasarkan kematian yang tercatat.
Sedangkan tidak ada cukup data untuk menghitung kemungkinan meninggal dalam kecelakaan pesawat.
"Bagi orang yang takut terbang, mereka akan sering mengatakan bahwa mereka tahu terbang adalah bentuk perjalanan yang aman dan ini mungkin masuk akal bagi mereka dengan cara yang rasional dan logis," kata Dr. Rebecca Hoffenberg, seorang ahli klinis psikolog.
Masalahnya, tubuh mereka telah membentuk pola respons di mana pesawat telah dikaitkan dengan kecemasan.
Sementara diagnosis klinis aviofobia (ketakutan terbang), cukup jarang terjadi, hanya mempengaruhi 2,5 persen populasi.
Beberapa orang hanya khawatir berada di ruang tertutup terlalu lama, tidak menyukai ketinggian, dan sebagian takut secara tidak sengaja membuka pintu pesawat di tengah penerbangan.
Apa pun pemicunya, ada banyak cara untuk meredakan ketakutan naik pesawat.
Yuk simak tips berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Berbicara dengan Pramugari/Pramugara
Pramugari dan pramugara pesawat akan selalu ada untuk setiap penumpang.
Pramugari diwajibkan oleh maskapai penerbangan untuk melakukan pelatihan langsung setahun sekali untuk mengetahui prosedur darurat terbaru.
“Prioritas nomor satu kami adalah memastikan keselamatan penumpang kami, jadi tidak perlu takut” kata Jennifer Jaki Johnson, pramugari dan pendiri merek kesehatan perjalanan Jetsetter Chic.