Kunjungan Wisatawan Turun Akibat Pandemi, Ini Strategi Kemenparekraf

- Selasa, 2 Juni 2020 | 19:26 WIB
Ilustrasi wisman di Bali. (Kemenparekraf)
Ilustrasi wisman di Bali. (Kemenparekraf)

Pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan kerugian pada sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan banyaknya orang menunda perjalanan dan banyaknya negara yang memberlakukan lockdown sehingga masyarakat tidak bisa beraktivitas di luar seperti biasa.

Dampak penurunan wisatawan akibat pandemi Covid-19 sudah diprediksi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kemenparekraf Ari Juliano Gema menjelaskan pihaknya telah menyiapkan langkah dan strategi untuk mengantisipasi penurunan wisman dengan menyiapkan protokol tatanan hidup baru di sektor pariwisata yang telah disusun. Protokol itu untuk nantinya akan diterapkan saat suatu daerah telah dinyatakan siap untuk kembali menerima wisatawan.


“Presiden Joko Widodo mengintruksikan untuk tidak tergesa-gesa. Di masa pemulihan nanti, kita akan terlebih dahulu fokus mendorong mobilisasi wisatawan Nusantara. Untuk itu semua harus dipersiapkan dulu sebelum kembali menyambut wisatawan. Tentunya dengan melihat kesiapan masing-masing daerah. Kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala daerah yang wilayahnya paling siap untuk menerima wisatawan dan memulai penerapan protokol ini,” kata Ari Juliano Gema dalam pernyataannya, Selasa (2/6/2020).

Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada April 2020 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada sebanyak 160.000. Angka ini menurun 66,02% dibandingkan Maret 2020. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka tersebut menurun hingga 87,44% atau 1,27 juta wisman.

Pada April 2020, kunjungan terbanyak didominasi oleh wisman asal Timor Leste. Angkanya mencapai 52,2% dari total wisman. Sisanya berasal dari Malaysia sebanyak 62.000 atau 39%, Singapura 2.000 atau 1,3%, dan lainnya 12.000 kunjungan atau 7,5%.

Ari Julianto menambahkan, untuk membuka pariwisata kembali, perlu penerapan prosedur standar di sarana publik yang bertujuan untuk lebih mendisiplinkan masyarakat terkait protokol kesehatan di sektor pariwisata. Sehingga saat dibuka kembali, wisatawan akan merasa nyaman datang ke Tanah Air.

"Ini merupakan bagian dari langkah untuk memastikan kesiapan masyarakat dalam menjalankan tatanan hidup baru yang akan menggerakkan perekonomian nasional termasuk di dalamnya pariwisata dan ekonomi kreatif," lanjut Ari.

Selain itu, Kemenparekraf juga tengah menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan diterapkan di berbagai destinasi wisata Tanah Air. Tujuan utamanya tidak hanya menyiapkan destinasi yang lebih baik sesuai dengan standarisasi kebutuhan wisatawan dalam kenormalan baru nanti, tapi juga dalam menerapkan disiplin bagi masyarakat.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X