Inovasi Digital Angkasa Pura II Bikin Perjalanan Jadi Lebih Mudah saat New Normal

- Kamis, 25 Juni 2020 | 08:20 WIB
Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menunjukan data penerbangan. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).
Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menunjukan data penerbangan. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).

PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan inovasi digital melalui penggunaan aplikasi Travelation. Aplikasi tersebut merupakan sebuah tools atau alat untuk membantu mempercepat proses pengecekan secara digital terhadap dokumen penerbangan penumpang pesawat, yang dipersyaratkan di tengah adaptasi new normal. Alat itu sendiri sudah diujicoba di 19 bandara kelolaan perseroan. 

Seperti diketahui, saat ini dokumen perjalanan yang dibutuhkan calon penumpang pesawat untuk diizinkan terbang adalah identitas diri seperti KTP, tiket penerbangan, dan surat hasil rapid test (berlaku maksimal hari hari pada keberangkatan) atau PCR test (berlaku maksimal tujuh hari pada keberangkatan). 

“Travelation pertama kali diuji coba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada bulan lalu. Penumpang pesawat menyambut baik Travelation karena dapat membuat prosedur penerbangan yang ketat dapat dijalankan dengan sederhana," ujar ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Kamis (25/6/2020). 

Awaluddin mengungkapkan, saat ini  jumlah pengguna yang melakukan registrasi di Travelation telah mencapai 15.000 pengguna. Calon penumpang pesawat dapat mengunggah (upload) ketiga dokumen tersebut ke aplikasi Travelation melalui travelation.angkasapura2.co.id untuk dilakukan pengecekan secara digital oleh administrator. Setelah dilakukan pengecekan, calon penumpang akan mendapat QR Code untuk kemudian diverifikasi di bandara sebelum keberangkatan. 

-
Inovasi aplkasi Travelation dari Angkasa Pura II. (Screenshoot)

 

“Proses pengecekan secara digital ini dapat mempersingkat waktu di bandara, di mana antrean panjang di bandara dapat dihindari. Prosedur penerbangan tetap diberlakukan secara ketat, namun bisa dijalani secara lebih sederhana. Pada masa uji coba ini, surat asli hasil PCR test atau rapid test juga masih akan diverifikasi di terminal keberangkatan,” jelasnya. 

Aplikasi Travelation juga terhubung dengan e-HAC (Health Alert Card) yang harus diisi oleh penumpang pesawat dan dicek secara digital oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes). Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga terhubung dengan Travelation. 

Kehadiran Travelation mendapat dukungan asosiasi yang menaungi maskapai nasional, yaitu Indonesia National Air Carriers Association (INACA). 

Ketua INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan, Travelation merupakan salah satu solusi menumbuhkan kepercayaan penumpang pesawat di tengah pandemi. 

“Prosedur harus kita jalani tanpa terkecuali guna mengedepankan aspek kesehatan di sektor penerbangan. Maskapai melihat Travelation ini merupakan solusi supaya penumpang mudah ketika menjalani prosedur tersebut,” ujar Denon dalam kesempatan yang sama. 

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo menuturkan, kelancaran penerbangan dan aspek pelayanan kepada penumpang dapat tetap terjaga dengan adanya Travelation. 

“Customer experience sangat penting di dunia penerbangan. Kami percaya Travelation dapat menjaga customer experience di titik keberangkatan sehingga penumpang pesawat pun dapat memenuhi prosedur dengan baik,” jelas Juliandra.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X