Sejak Thailand melegalisasi ganja pada 9 Juni 2022, para turis asing di Khaosan Road, Bangkok berduyun-duyun mendatangi salah satu truk N ’Louis’ Happy Buds yang menjual ganja.
Mereka rela antre demi membeli ganja yang telah dihapus dari daftar narkotika di bawah hukum Thailand.
Menurut laporan AsiaOne, di tempat tersebut 1 gram ganja dijual seharga 700 baht ($20) atau senilai Rp294 ribu.
Harga yang cukup miring tersebut berhasil membuat truk penjual ganja di Bangkok itu kini menjadi lokasi populer bagi turis asing maupun penduduk lokal.
Di truk tersebut tersedia beberapa jenis ganja seperti Amnesia, Jack Haze, dan Night Nurse.
Dalam bidikan fotografer Reuters, para staf terlihat menimbang dan mengemas kuncup dan daun ganja yang dihancurkan pesanan turis asing dan penduduk lokal.
Mereka mengatakan 'obat' itu dapat mempengaruhi pengguna dengan berbagai cara seperti membantu mereka tidur lebih nyenyak atau mengurangi kecemasan.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Favorit Artis Indonesia, Nomor 3 Pilihan Dian Sastro!
Pelanggan bisa membeli dari berbagai daun yang dipotong-potong ke dalam toples.
Nantinya, penjual akan menimbang daun tersebut dan mengguntingnya menjadi semakin kecil dan dimasukkan ke dalam wadah.
Seorang pelanggan dari Kanada bernama Keira Gruttner, termasuk di antara turis yang mengantre di truk di surga wisata Khaosan Road.
Dia sabar menunggu staf yang sedang menimbang dan mengemas kuncup dan daun ganja yang dihancurkan.
"Saya pikir itu mungkin membawa orang-orang dari negara-negara yang tidak legal. Saya bisa menjadi daya tarik pariwisata lain bagi orang-orang," ujar Keira Gruttner penuh semangat.
Mimpi jadi kenyataan
Pekan lalu, Thailand menjadi negara Asia pertama yang melegalkan pertumbuhan ganja. Kini, mereka bisa mengonsumsinya dalam makanan dan minuman dengan menghapusnya sebagai narkotika.
