Gara-gara Corona, Pekerja Seks di Inggris Kelimpungan Karena Kehilangan Pendapatan

- Rabu, 15 April 2020 | 11:13 WIB
Kota London, Inggris. (REUTERS)
Kota London, Inggris. (REUTERS)

Wabah pandemi virus corona memaksa pemerintah Inggris untuk memberlakukan lockdown. Kondisi itu berakibat pada para pekerja seks di negara itu yang menjadi kehilangan pelanggan dan juga pendapatan.

"Kami menghadapi krisis besar. Tidak ada yang mau melanggar aturan dan menempatkan diri sendiri dan orang lain dalam bahaya, tetapi mereka yang masih bekerja tidak punya pilihan lain," kata Niki Adams dari English Collective of Prostitutes, sebuah organisasi amal dan pekerja seks.

Untuk saat ini, di sebuah situs web dewasa, setidaknya masih ada 800 pekerja seks di Inggris yang terlihat aktif. Dari jumlah itu, 150 pekerja seks di antaranya berada kota London.

Kondisi itu terjadi agar para pekerja seks tetap menggunakan situs untuk menjaga profil tetap aktif dengan harapan akan ada pelanggan yang menghubungi mereka untuk memakai jasa sekedar telepon ataupun video seks.

Mereka tetap tidak bisa berhenti bekerja karena tidak memiliki pendapatan lain dan tidak ada simpanan uang. Sementara, mereka harus membayar uang sewa dan tagihan.

"Kami membutuhkan pembayaran tunai segera untuk para pekerja yang saat ini tidak punya apa-apa untuk dimakan. Kami tahu siapa wanita-wanita ini dan kami perlu membantu mereka sekarang, bukan dalam waktu beberapa minggu," ungkap Adams.

Sasha (nama samaran), seorang pekerja seks yang juga ibu bagi dua orang anaknya kini mengaku tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Dia sendiri sudah bekerja dari rumah selama tiga hari seminggu ketika anak-anaknya pergi sekolah. Dari pekerjaan itu, pendapatannya yang diraihnya antara 40 hingga 70 pound sterling atau sekitar Rp700 ribu hingga Rp1,2 juta dalam seharinya.

"Saya sudah berusaha keras untuk mengumpulkan uang, tetapi setiap minggu, setiap sen digunakan untuk satu keadaan darurat atau lainnya sehingga saya tidak memiliki tabungan," kata dia.

"Saya menghabiskan sepanjang hari dengan cemas."

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X