Proyek Mercusuar Segitiga Terumbu Karang: Inisiatif Pemikat Wisatawan ke Pulau Bangka

- Selasa, 31 Mei 2022 | 15:15 WIB
Terumbu Karang Pulau Bangka (Dok. No-trash Triangle)
Terumbu Karang Pulau Bangka (Dok. No-trash Triangle)

Pencinta lingkungan No-Trash Triangle bersama CleanHub dan Pemulihan Plastik: Darat dan Laut (PRLS) dengan bangga mengumumkan perluasan program pengelolaan sampah mereka di seluruh kepulauan Sulawesi Utara, Indonesia.

Berdiri pada tahun 2017 di Pulau Bangka, Initiative ini merintis model pengumpulan dan daur ulang sampah inovatif yang bertujuan untuk membuktikan bahwa polusi sampah plastik dapat dihentikan dari sumbernya.

Setelah melewati uji coba yang sukses, Initiative ini juga telah memutuskan untuk bekerjasama dengan sejumlah organisasi dan resort wisata di seluruh wilayah tersebut, untuk memperluas model pemulihan sampah plastik dan secara drastis mengurangi jumlah plastik yang masuk ke laut Sulawesi Utara.

-
Terumbu Karang Pulau Bangka (Dok. No-trash Triangle)

Dimulai dari Pulau Bangka yang terletak di pusat Segitiga Terumbu Karang, lingkungan laut dengan keanekaragaman hayati yang paling beragam mereka berharap bisa mengembalikan keindahan laut dan memikat kunjungan wisatawan.

Seperti diketahui, Pulau Bangka sendiri merupakan salah satu tujuan menyelam dan snorkeling terbaik, dikelilingi oleh terumbu karang warna-warni yang penuh dengan kehidupan laut.

Namun, seperti banyak kasus yang terjadi di pulau tropis kecil lainnya, lingkungan yang sangat indah ini sedang berada di bawah ancaman polusi perairan dan sampah plastik laut.

Baca juga: Lukisan Monalisa Dilempar Kue, Pengunjung Museum Louvre Syok saat Tahu Sosok Pelaku

Dalam satu dekade terakhir, jumlah terumbu karang yang sehat telah berkurang sebesar 14% secara global, tapi masih beruntung bahwa hanya sedikit yang terdampak oleh putihan karang di habitat Sulawesi Utara.

-
Terumbu Karang Pulau Bangka (Dok. No-trash Triangle)

Plastik menjadi salah satu penyebab utama kehancuran habitat ini dengan cara menghalangi oksigen dan cahaya matahari, menghancurkan komunitas terumbu karang kuno secara fisik, sehingga menyebabkan kehancuran lebih lanjut kepada ekosistem.

Kerja sama berbagai pihak

Melalui kerja sama dengan Amelia Tungka dari CV Daur Sinar Gemilang di Manado, Initiative ini membangun jalur transportasi dan jaringan proses yang mengumpulkan sampah dari berbagai pulau di wilayah, dan membawanya ke pulau utama Sulawesi Utara di mana sejumlah sampah yang dapat didaur ulang diproses baik secara lokal atau dikirim ke pulau Jawa.

Uang yang diterima dari daur ulang plastik selanjutnya akan diinvestasikan kembali ke jaringan ini, untuk membayar transportasi dan biaya lainnya, sehingga menciptakan model yang layak.

-
Sampah plastik (Dok. No-trash Triangle)

Amelia Tungka mengatakan mereka akan memabagun berbagai model kerja sama yang melindungi lingkungan. 

“Kami telah membangun model menggunakan jaringan lokal dan bekerja dengan komunitas lokal untuk mengubah perilaku dan mengembangkan akuntabilitas. Sebagai pemilik bisnis lokal, saya tahu betapa sulitnya mengelola sampah plastik dengan benar. Inisiatif No-trash Trianle ingin mengubah ini dan membuat perbedaan nyata yang dapat bertahan lama,” katanya. 

Sebelumnya, bagian sampah yang tidak dapat didaur ulang harus dikirim ke TPA di Manado. Saat program ini dikembangkan, Inisiatif ini memutuskan untuk melihat pengolahan limbah yang inovatif untuk lebih mengurangi jumlah sampah plastik yang dikirim ke TPA. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X