Enggak salah memang kalau Masjid Agung Jawa Tengah dijuluki sebagai Masjid Nabawinya Indonesia. Seperti Masjid Nabawi, masjid ini juga dilengkapi dengan tiang menara sekaligus sebagai payung hidrolik yang terbuka di kondisi tertentu, terutama untuk melindungi jemaah dari terik mentari. Payung hidrolik ini hanya dibuka saat salat Idulfitri, Iduladha, dan salat Jumat saja.
Keistimewaan Masjid Agung Jawa Tengah lainnya terlihat dari paduan gaya arsitekturnya yang merupakan perpaduan antara gaya Jawa, Timur Tengah dan Yunani.
Arsitektur Jawa nampak dari bentuk tajugan di bawah kubah utama. Bentuk kubah dan empat menaranya merupakan gaya arsitektur Timur Tengah, sedangkan gaya Yunani terlihat dari 25 pilar koloseum yang dipadukan dengan kaligrafi Arab. 25 pilar pada gerbang ini melambangkan 25 jumlah nabi dan rasul Allah.
Diarsiteki oleh Ir Haji Ahmad Fanani, masjid ini mengusung filosofi perwujudan perkembangan Islam di Tanah Air.
Masjid Agung Jawa Tengah juga punya kafe di atas Menara Asmaul Husna. Masjid terbesar di Jawa Tengah ini juga dilengkapi beberapa fasilitas lain seperti perpustakaan, auditorium, penginapan, ruang serba guna, serta museum perkembangan Islam.
Pesona masjid ini memang cukup istimewa, megah dan indah. Beribadah di masjid ini serasa sedang berada di Madinah. Bagi umat muslim yang berkunjung ke Semarang, sempatkan berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.