Selama berabad-abad, Istanbul menjadi pusat keragaman budaya, tradisi dan etnis. Kota yang terletak di benua Asia dan Eropa ini juga menjadi ikon toleransi antar agama. Rumah-rumah ibadah dari berbagai kayakinan bersanding harmonis.
Gereja St Antonius misalnya, berdiri di antara masjid, sinagog dan katedral. Gereja Katolik Roma terbesar di Istanbul ini terletak di area turistik Taksim.
Gereja St Antonius (dalam bahasa Turki: Saint Antuan Kilisesi) dibangun tahun 1725 untuk melayani komunitas Italia yang tinggal di Istanbul. Awal abad ke-20, bangunan dihancurkan karena pembangunan jalur tram. Namun kembali dibangun oleh arsitek Giulio Mongeri Edoardo de Nani antara tahun 1906-1912.
Teater Concordia yang terkenal juga pernah berdiri di lokasi ini. Teater Concordia merupakan tempat hiburan bergengsi di era Sultan Abdulhamid II. Pengunjungnya bangsawan, pejabat, kaum sosialita serta anggota komunitas Prancis di Istanbul.
Gereja St Antonius menjadi contoh arsitektur gaya neo-Gothic dan Tuscan-Lombard Italia. Gereja dipenuhi karya seni. Di halaman depan berdiri patung kayu berlapis emas St. Antonius, karya Luigi Bresciani. Sementara dua mozaik yang menggambarkan perjamuan di Emaus dan pembaptisan Tuhan, menghias interior gereja.
Gereja St Antonius melayani misa dalam empat bahasa di hari berbeda. Bahasa Inggris, Turki, Italia dan Polandia. Pelayanan ini untuk memfasilitasi komunitas penganut Katolik Roma dari berbagai bangsa yang bermukim di Istanbul.
Engga hanya sebagai tempat ibadah, Gereja St Antonius juga sering menjadi tuan rumah festival musik tahunan dan destinasi wisata terkenal. Pengunjung bisa datang mulai jam 7 pagi sampai 19.30 waktu setempat.
Santo Antonius dari Padua merupakan pastor Katolik Portugis. Ia lahir di Lisabon, Portugis tahun 1195 dan wafat di usia 36 tahun. Saat dewasa ia memilih panggilan menjadi imam. Ia dikenal sebagai pembuat mujizat dari Allah, membantu mencari benda dan manusia, pelindung pelancong, pelaut dan nelayan.
Di Portugis, Italia, Prancis dan Spanyol, patung Stanto Antonius kadang diletakkan di tiang-tiang kapal. Di akhir abad ke-19, Paus Leo XIII menunjuknya sebagai santo pelindung seluruh dunia.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini