Sebagai cara mengingat kontribusi masyarakat keturunan Arab Amerika di Negeri Paman Sam, AS melalui Departemen Luar Negeri-nya menetapkan bulan April sebagai Bulan Warisan Arab Amerika.
"Bulan ini, Biro Urusan Eropa dan Eurasia akan menyoroti Arab Amerika di biro kami dalam memajukan kebijakan luar negeri AS dan upaya keamanan nasional di Amerika Serikat dan di seluruh Eropa," buni pernyataan Departemen Luar Negeri.
Selain itu, Amerika Serikat juga ingin mengkampanyekan seputar keragaman dan inklusivitas yang menjadi nilai inti AS.
Dilansir Matador Network, Selasa (13/4/2021), perwakilan Rashida Thalib adalah sosok yang berperan besar dalam penetapan tersebut.
Dia diketahui memperkenalkan RUU ke Kongres pada 2019 dengan tujuan memperkuat April sebagai Bulan Warisan Arab Amerika yang akan mendorong penerimaan dan pemahaman budaya Arab Amerika yang lebih tinggi.
Museum Nasional Arab Amerika mencatat, keturunan Arab Amerika di AS berasal dari 22 negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
Di antaranya, Aljazair, Bahrain, Kepulauan Komoro, Djibouti, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Mauritania, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, mengatakan Amerika Serikat adalah rumah bagi lebih dari 3,5 juta orang Arab Amerika yang mewakili beragam budaya dan tradisi.
"Seperti sesama warga negara mereka, orang Amerika keturunan Arab sangat berperan menjadi bagian dari struktur bangsa ini," ungkap Price.
Sebelumnya, beberapa negara bagian termasuk Arkansas, Hawaii, Michigan, New York, North Carolina, dan Virginia telah secara independen mengakui April sebagai bulan untuk merayakan warisan Arab Amerika.
Namun, Departemen Luar Negeri AS baru mengakuinya secara nasional tahun ini.
