Selandia Baru memasukkan Indonesia pada negara berisiko sangat tinggi karena meningkatnya kasus COVID-19. Atas hal itu, perjalanan dari Indonesia pun harus dibatasi. Melansir website rnz.co.nz, pengumuman pembatasan bepergian warga Selandia Baru ke Indonesia itu disampaikan oleh Menteri Urusan COVID-19 Selandia Baru, Chris Hipkins.
Dia mengatakan aturan itu berlaku mulai tanggal 15 Agustus 2021 mendatang. Pembatasan perjalanan itu berlaku untuk warga Selandia Baru, pasangan dan anak-anak, serta orang tua anak tanggungan yang merupakan warga negara Selandai Baru.
Hipkins mengatakan tidak menutup pintu untuk turis Indonesia attau turis asing negara lain yang terbang dari Indonesia, asalkan mereka jalani karantina selama 14 hari di negara ketiga sebelum masuki Selandia Baru. Mereka yang berasal dari Indonesia juga akan diminta untuk mempunyai bukti tes pra-keberangkatan negatif yang diambil dengan 72 jam perjalanan dari laboratorium yang disetujui pemerintah.
Kategori risiko COVID-19 itu dibuat New Zealand sejak April tahun ini. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi risiko kemungkinan penularan dari negara-negara yang dinilai alami lonjakan angka kasus COVID-19 dari varian Delta.
"Departemen kesehatan masyarakat menyarankan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko Covid-19 masuk melalui perbatasan kita," ungkap Cris Hipkins.
"Kami tahu klasifikasi ulang ini dapat mengganggu rencana beberapa pelancong dan menyebabkan kekecewaan. Tapi, ini diperlukan untuk membantu menghentikan penyebaran Covid-19 dan melindungi kesehatan warga Selandia Baru," lanjutnya.
