Dianggap Suci, di Bukit Ini Ada Makam Nabi Yusya AS Panjangnya 17 Meter!

- Kamis, 16 Maret 2023 | 17:53 WIB
Makam Nabi Yusya panjangnya 17 meter. (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Makam Nabi Yusya panjangnya 17 meter. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Ada beberapa tempat di Istanbul, Turki yang dianggap suci bagi umat Islam. Salah satunya Yusa Tepesi atau Bukit Yusya. Sepanjang tahun, bukit ini ramai wisatawan maupun peziarah dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Peziarah lokal umumnya datang saat libur Idul Fitri, Idul Adha dan hari-hari besar keagamaan umat Muslim lainnya. 

Tempat Suci Berbagai Agama

-
Bukit Yusya, tempat suci berbagai agama. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Yusa Tepesi merupakan bukit tertinggi kedua di Istanbul, setelah Bukit Camlica. Berada di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut, bukit ini jadi salah satu lokasi terbaik untuk menikmati keindahan Kota Istanbul dan Selat Bosphorus. 

Bukit Yusya merupakan saksi peradaban berbagai zaman dan kekuasaan. Mulai dari Kekaisaran Romawi, Bizantium hingga Turki Utsmani (Ottoman). Bukit ini juga dianggap kawasan suci oleh berbagai agama. Kuil Zeus dan gereja Hagios Michael pernah dibangun di sini, namun hancur akibat gempa bumi. 

Makam Sepanjang 17 Meter  

-
Peziarah berdoa di depan makam Nabi Yusya AS. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Daya tarik utama bukit ini adalah makam berukuran sangat besar, yang diyakini sebagai makam Nabi Yusya AS. Panjangnya 17 meter, lebarnya 2 meter. Orang-orang Eropa menyebutnya “makam raksasa”. Banyak yang beranggapan, doa-doa akan terkabul jika dipanjatkan di sini.

Nabi Yusya bin Nun merupakan cicit Nabi Yusuf, sekaligus murid Nabi Musa AS. Orang Kristen dan Yahudi memanggilnya Yosua (Joshua). Diyakini, beliau tinggal di bukit ini antara tahun 1082 SM sampai tahun 972 SM.

Nama Yusya tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Quran. Tetapi para ahli tafsir meyakini, Yusya disebut secara tersirat di QS. Al-Kahfi: 60-65 sebagai  “asisten” yang mendampingi Nabi Musa AS ketika mencari Nabi Khidir di persimpangan dua lautan (Majma’ul Bahrain).

Nabi Yusya meninggal pada usia 127 tahun. Ada yang meyakini, jasadnya di makamkan di bukit ini. Namun sejumlah referensi menyebutkan, makam Nabi Yusya berada dekat kota Salt, Yordania. 

Masjid Peninggalan Kekaisaran Ottoman 

-
Masjid di Bukit Yusya. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Selain makam, di bukit ini juga terdapat masjid bersejarah dari abad ke-18. Masjid dibangun pada masa kesultanan Turki Utsmani (Ottoman), untuk menghormati Nabi Yusya. Masjid sempat hancur akibat gempa bumi dan kebakaran, kemudian dibangun kembali sesuai bentuk aslinya. Masjid yang berdiri saat ini merupakan hasil renovasi pada tahun 1863, di era Sultan Abdulaziz.

Kisah Nabi Yusya AS Menahan Matahari

-
Makam Nabi Yusya. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Nabi Yusya AS diangkat sebagai nabi dan memimpin Bani Israil, setelah Nabi Musa AS Wafat. Di bawah kepemimpinannya, Bani Israil dapat memasuki Tanah Suci di Palestina. Mereka menaklukkan Kota Yerikho (Jericho), sebelum merebut Yerussalem (Baitul Maqdis). 

Nabi Yusya dan pasukannya telah berbulan-bulan mengepung Baitul Maqdis. Kota hampir direbut, tapi saat itu hari Jumat, waktu Ashar. Berperang di malam hari sangat berisiko. Dan hari Sabtu adalah hari khusus ibadah Bani Israil, sehingga terlarang untuk berperang.

Nabi Yusya berdoa kepada Allah SWT untuk menahan matahari agar tidak lekas terbenam, sehingga pasukannya punya waktu untuk merebut Baitul Maqdis. Atas izin Allah SWT, matahari tertahan dan Nabi Yusya beserta pasukannya menang. 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB
X