Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Provinsi Riau termasuk salah satu kota tua yang masih mempertahankan bangunan lama. Bagi yang pertama ke Bagansiapiapi tentunya merasa ganjil dengan banyaknya bangunan bergaya Tionghoa. Padahal Rokan Hilir berjuluk Negeri Seribu Kubah.
Sebenarnya kemajuan Bagansiapiapi tak lepas dari peran pendatang China yang memutuskan menetap dan tak kembali ke kampung halamannya. Kini sebagian keturunan Tionghoa masih bermukim di kota yang juga punya nama lain Hong Kong van Andalas itu.
Sebagian memiliki usaha sarang burung walet. Jadi jangan heran di tengah kota selalu bising kicauan walet dari bangunan beton 3 hingga 4 lantai. Di antara hutan beton tersebut ternyata ada bangunan tua yakni Rumah Kapitan Oei Hi Tam.
Rumah itu berlokasi di Jalan Gang Merdeka ada nomor 40b, tepat di belakang Hotel Lion, atau sekitar 25 meter dari belakang Kelenteng Ing Hok Kiong.
Rumah Kapitan berbentuk paduan melayu dan Tionghoa. Uniknya dinding dan lantai rumah semua terbuat dari kayu. Konon kayu tersebut masih sama seperti awal berdiri sekitar tahun 1900 atau lebih dari satu abad.
Pekarangan rumah juga bersih, tidak terlihat rumput tinggi seperti di kebanyakan rumah tua. Hanya saja bagian pondasi beton rumah panggung itu ada bagian yang retak.
Pada masanya Rumah Kapitan termasuk bangunan paling megah. Namun kini keberadaannya memudar di tengah ruko-ruko yang mengelilinginya. Sebenarnya rumah ini dijaga oleh keturunan Kapitan Oei Hi Tam yang keempat. Namun saat berkunjung pewaris rumah tidak ada di tempat.
Meski begitu, jendela rumah kapitan yang terbuka bisa terlihat berbagai benda-benda tua. Pada salah satu sudut tampak piano kayu usang, lalu juga ada foto sang Kapitan Oei Hi Tam.
Sebagai informasi Kapitan Tionghoa atau Opsir bukan orang sembarangan. Oei Hi Tam ditunjuk oleh Pejabat Hindia Belanda sebagai pemimpin atau tokoh di Residen Bengkalis Riau yang mencakup Bagansiapiapi.
Biasanya seorang kapitan diangkat dari kekayaannya, serta pengaruh sosial juga politik di wilayah bagian Hindia Belanda. Bersyukur bangunan ini tidak dirobohkan mengikuti perkembangan zaman.
"Masih untung ada sisa-sisa peninggalan sejarah. Jadi generasi muda sekarang tidak lupa sejarah," kata Permata Sari, seorang pengunjung dari Pekanbaru.
Semoga Rumah Kapitan selalu terjaga. Sebagai bentuk perjuangan kemerdekaan Indonesia dari berbagai bangsa dan simbol kerukunan di Bagansiapiapi, Rohil, Riau.
Artikel menarik lainnya:
- Moon Knight, Kisah Superhero Marvel dengan Kepribadian Ganda
- Dulunya Kumuh dan Langganan Banjir, Kampung Ini Sekarang Dipenuhi Buah Markisa
- Ada Air Terjun Tersembunyi Tujuh Tingkat, Menjangkaunya Harus Pakai Mobil Offroad
- Mirip dengan Rasa Masakan Indonesia, Makanan Vietnam Makin Digilai di Bali
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
