7 BUMN Kolaborasi Bangkitkan Sektor Pariwisata, Disambut Baik Erick Thohir

- Kamis, 11 Maret 2021 | 11:03 WIB
Sebanyak 7 BUMN teken nota kesepahaman atau MoU tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata pada Rabu (10/3/2021). (Dokumentasi Kementerian BUMN)
Sebanyak 7 BUMN teken nota kesepahaman atau MoU tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata pada Rabu (10/3/2021). (Dokumentasi Kementerian BUMN)

Sebanyak 7 BUMN mengawali upaya kolaborasi ekosistem pariwisata melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata pada Rabu (10/3/2021).

Penandatanganan MoU ini sebagai bentuk kolaborasi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia.

Menteri BUMN, Erick Thohir lantas menyambut baik langkah tersebut.

“Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional. Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya,” ujar Erick Thohir seperti dikutip dari Antara, Kamis (11/3/2021).

Erick menyambut baik kolaborasi yang dilakukan 7 BUMN ekosistem Pariwisata dan Pendukung dengan melakukan MoU untuk merumuskan program-program strategis dalam pengembangan pariwisata. 

Ini merupakan inisiatif yang baik sesuai Key Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan komisaris BUMN tersebut.

Adapun ketujuh BUMN yang menandatangani MoU, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero), serta PT Sarinah (Persero).

Melalui penandatanganan MoU ini, ketujuh BUMN tersebut akan lebih intensif menindaklanjuti MOU ini dengan quick win program terkait promosi bersama, cross selling, bundling strategy dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal.

"Saya meminta agar sinergisitas ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service, tidak hanya seremonial saja tetapi harus menjadi sesuatu yang konkrit. Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemi," imbuh Erick.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X