Phuket kembali membuka diri pada para wisatawan. Mereka pun bersuka cita karena tidak perlu menjalani karantina sehingga bisa langsung menjejakkan kaki di hamparan pasir pantai. Meskipun berada di bawah bayang-bayang gelombang dan varian baru dari COVID-19, yaitu Alpha dan Delta, Phuket sendiri telah kedatangan turis asing untuk pertama kalinya pada 1 Juli 2021 kemarin.
Pembukaan wisata untuk turis asing menjadi yang pertama untuk Phuket usai menutup diri lebih dari satu tahun lamanya. Untuk memasuki Phuket, mereka hanya perlu tunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 dua dosis untuk tidak perlu menjalani karantina. Hanya saja, para turis cuma bisa plesiran di Phuket. Mereka tidak bisa keluar dari kawasan itu hingga 14 hari sejak kedatangan dan dinyatakan negatif akan COVID-19.
Di hari pertama pembukaan gerbang untuk turis asing, Phuket dilaporkan kedatangan sekitar 200 penumpang yang berasal dari Israel, Uni Emirate Arab, Qatar dan Singapura. Sebanyak 25 turis tiba dengan penerbangan Etihad Airways sebelum tengah hari. Setibanya di bandara Phuket, mereka harus menjalani prosedur penyaringan. Selain itu, sejak kedatangan di bandara, turis wajib membuka aplikasi di seluler untuk melacak keberadaan mereka dan memantau potensi dari wabah virus itu.
Di antaranya adalah Omar Al Raessi, turis dari Uni Emirat Arab. Dia mengatakan bahwa sudah sangat akrab dengan Phuket. Dia sudah 15 kali mendatangi pulau itu. Selain itu, seorang turis asal Inggris juga mengatakan dia akan tinggal selama sebulan di Thailand. Dia ke Phuket bukan cuma untuk liburan, tapi sekaligus berkumpul dengan keluarganya.
"Setelah dua tahun tidak bepergian, saya memilih Phuket sandbox untuk mengubah suasana hati saya," ungkap Omar Al Raessi, melansir AFP.
"Anak-anak saya tinggal di sini jadi saya akan melihat anak-anak saya," kata turis asal Inggris yang tidak disebutkan namanya.
Tidak hanya itu, Konsultan Prancis yaitu Bruno Souillard berkata bahwa Phuket Sandbox memungkinkan dia untuk kembali masuki rumah liburan di Thailand, dan tanpa melakukan karantina.
