Pedagang yang menjual souvenir dan jasa sewa kostum di dalam Istana Maimun, Medan, Sumut ternyata keluarga dari pengelola dan pengurus Istana Maimun sendiri yaitu Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang pihak keluarga Kesultanan Deli Tengku Muchrizad.
"Yang berjualan juga keluarga sendiri yang mengatasnamakan hak mereka sebagai ahli waris," kata pria yang akrab disapa Icad itu kepada Indozone, Sabtu (9/10/2021).
Baca Juga: Viral Wisatawan Ungkap Kondisi Miris Istana Maimun Medan, Keluarga Sultan Deli Buka Suara
Namun sayang, kata Icad, mereka lupa dengan kewajiban untuk menjaga dan melestarikan Istana Maimun sehingga kondisi istana banyak dikeluhkan oleh wisatawan.
"Tapi lupa akan kewajibannya untuk melestarikan dan menjaga Istana Maimun," tambah dia.
Sebelumnya, seorang wisatawan pemilik akun Twitter @mwv_mystic mengeluhkan kondisi Istana Maimun sebagai bangunan cagar budaya. Keluhannya itu viral hingga menjadi perbincangan netizen di media sosial.
Baca Juga: Wisatawan Ungkap Kondisi Miris Istana Maimun Medan, Barang Berdebu dan Ada Jemuran Kain
Saat mengunjungi Istana Maimun, awalnya dia mengira di dalam istana akan diperlihatkan foto-foto para Sultan Deli terdahulu atau barang-barang peninggalan Kesultan Deli yang masih bersisa.
Dia membayangkan Istana Maimun itu persis seperti Ulen Sentalu Museum yang berada di Yogyakarta.
Perkiraan itu ternyata salah. Dia justru mendapati ada banyak orang-orang yang berjualan souvenir dan layanan jasa sewa kostum adat di dalam istana tersebut.
Selain kurangnya pameran peninggalan bersejarah, hampir seluruh barang di dalam Istana Maimun dalam kondisi berdebu dan tidak terawat.
