Bukit Soeharto yang terletak di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, punya dua patung ikonik, yakni dua patung Presiden Soeharto alias Pak Harto. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa ada dua patung yang sama di tempat tersebut.
Karena penasaran, Tim Z Creators, Ronaa Nisaus lantas mencari jawabannya langsung ke lokasi dan bertemu langsung dengan pengelola lokasi wisata ini.
Wahyu Bintoro, Kepala Pengelola Bukit Suharto Ponorogo, mengatakan bahwa patung berwarna merah dan pose Presiden Soeharto yang sedang hormat itu patung pertama. Namun, patung itu belum sesuai ekspektasi lantaran enggak mirip.
“Kami beri waktu tiga bulan dan tidak rampung-rampung jadi langsung dibawa ke sini,” kata Wahyu saat ditemui di Bukit Soeharto Ponorogo, Kamis (23/6/2022).
Dia memaklumi bahwa yang mengerjakannya memang bukan tenaga professional atau seniman patung. Melainkan tenaga lokal yang biasa membuat patung untuk taman. Selain itu, pembuatnya juga mengeluh lantaran sulit membuat patung yang mirip dengan Presiden Soeharto.
Akhirnya, Wahyu memesan lagi ke pematung lain dan juga level lokalan untuk patung yang kedua. Patung terbesar di Bukit Soeharto itu menggambarkan Presiden Kedua itu dalam posisi siap dengan membawa tongkat. Namun, lagi-lagi patung itu belum bisa dikatakan sempurna.
“Hampir tiga bulan juga tidak jadi-jadi. Mau kecewa tapi gimana lagi,” ungkapnya.
Karena enggak bisa berbuat apa-apa akhirnya kedua patung tersebut tetap menjadi ikon Bukit Soeharto seluas 7 hektare tersebut. Sebab, tanpa adanya patung itu, taman ini bakal hilang ruhnya.
Usai bercerita soal patung Pak Harto, Wahyu menceritakan kisah berdirinya Bukit Soeharto. Menurutunya, pembuatan wisata alam Bukit Soeharto murni hasil swadaya masyarakat yang diamanahi Perhutani untuk mengelola tanah mereka. Jadi, pembuatannya dilakukan secara bertahap, hingga resmi dibuka akhir 2020 lalu.
“Kita tidak bisa seperti wisata lainnya yang langsung jadi karena minim dana. Kondisinya juga masih amburadul,” ungkapnya.
Namun, dia berharap ke depannya wisata Bukit Soeharto semakin baik dan tertata agar banyak wisatawan yang berkunjung. Sebab, wisata itu menjadi tombak ekonomi baru bagi masyarakat Ponorogo di ujung Barat yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
Apalagi, masih banyak pengangguran yang membutuhkan penghasilan. Wahyu memikirkan agar mereka bisa tetap bekerja dengan membuat lapangan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) di Bukit Soeharto.
“Harapan saya penghasilan pedagang semakin baik dan ekonomi desa harus tetap ada,” pungkasnya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.