Pemukiman Kawasan Suku Baduy di Lebak Banten Dilaporkan Sepi Wisatawan

- Senin, 22 Maret 2021 | 11:58 WIB
Suasana kawasan Baduy terlihat sepi, di Desa Kanekes, Lebak, Banten. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Suasana kawasan Baduy terlihat sepi, di Desa Kanekes, Lebak, Banten. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Memasuki bukan Kawalu (bulan larangan) dan terdampak pandemi Covid-19, pemukiman kawasan suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten dilaporkan sepi dari kunjungan wisatawan.

Sepinya kunjungan wisatawan tersebut berdampak pada penurunan omzet pendapatan kerajinan tangan masyarakat setempat.

Hal tersebut sebagaimana diakui, Yanti, salah seorang pedagang kerajinan produk masyarakat Baduy di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, dilansir Antara, Sabtu (20/3/2021).

Selama ini, para pedagang aneka kerajinan masyarakat Baduy merasa terpukul, karena omzet pendapatan menurun drastis, bahkan terkadang seharian tidak ada pembeli.

Meskipun omzet menurun drastis, tetapi para pedagang tetap bertahan sambil duduk-duduk di bale rumah menunggu pembeli.

Menurut dia, para pedagang Baduy itu memajang aneka kerajinan itu di depan bale rumah.

"Kami saat ini omzet pendapatan menurun drastis dibandingkan sebelum Kawalu dan pandemi Covid-19," kata Yanti tanpa menyebut pendapatan keuntungannya per bulan.

Adapun aneka kerajinan Baduy yang diperdagangkan warga di antaranya, kain tenun, pakaian batik, kaos, tas koja, suvenir, golok, minuman jahe, gula aren, lomat, selendang, dan madu.

Produk kerajinan Baduy itu dijual mulai Rp10 ribu sampai Rp350 ribu, dan sebagian besar pembelinya wisatawan.

Namun, kini, sekitar 2.000 perajin Baduy menghentikan kegiatan memproduksi kain tenun dan kerajinan lainnya, karena tidak ada wisatawan.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X