Mengenal Critical Eleven, 11 Menit Paling Krusial dalam Dunia Penerbangan

- Minggu, 10 Januari 2021 | 20:48 WIB
Ilustrasi pesawat (Unsplash)
Ilustrasi pesawat (Unsplash)

Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1/2021) membuat publik kembali mengulas "Critical Eleven", 11 menit paling kritis dalam penerbangan.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini dilaporkan baru 4 menit mengudara, sebelum kemudian hilang dari pantauan radar ATC. Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian serpihan puing pesawat dan korban di perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat Lion Air JT-610 juga jatuh beberapa menit tak lama setelah lepas landas pada tahun 2018 silam. Critical Eleven sendiri merupakan istilah yang menjabarkan detik-detik krusial penerbangan, yaitu 3 menit setelah lepas landas dan 8 menit sebelum mendarat.

Di 11 menit ini, pilot berkomunikasi intensif dengan Air Traffic Controller (ATC). Di 3 menit pertama, pilot harus menstabilkan posisi dan mengontrol kecepatan pesawat.

Sementara, di 8 menit menuju mendarat, pilot harus mengurangi kecepatan dan menyesuaikan pesawat dengan landasan pendaratan.

Saking pentingnya 11 menit ini, tak ada satu orangpun boleh berkomunikasi dengan awak di kokpit, termasuk awak kabin. Segala aktivitas pesawat dihentikan dan penumpang diminta duduk di kursi masing-masing, mengenakan sabuk pengaman dan mematikan ponsel.

Kemudian menutup meja, menegakkan sandaran kursi dan membuka penutup jendela. Alasannya adalah untuk memudahkan evakuasi jika terjadi masalah.

Data dari Flightsafety.org, menunjukkan 80% kecelakaan pesawat terjadi selama masa critical eleven ini. Sementara, Worldwide Commercial Jet menyebut penyebab kecelakaan terbanyak adalah saat mendarat, yaitu ketika pesawat mengurangi kecepatan.

Berikutnya adalah saat pesawat lepas landas karena butuh waktu lama menyesuaikan kecepatan agar pesawat bisa naik dengan baik.

Jika pesawat akhirnya mengalami kondisi darurat, penumpang hanya punya 90 detik untuk menyelamatkan diri keluar pesawat.

Jika tidak segera keluar, penumpang akan menghadapi kekurangan oksigen, risiko tenggelam jika mendarat di perairan, atau terlalu banyak menghirup asap.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X