Carribean Arilines berencana memotong sekitar seperempat staff, atau setara 450 karyawan, sebagai bagian restrukturisasi maskapai. Maskapai yang berkantor pusat di ibu kota Trinidad & Tobago, Port of Spain, juga mengatakan akan menyimpan sejumlah pesawat. Langkah ini dilakukan setelah krisis pandemi COVID-19 yang menghancurkan.
“Kami perlu menyesuaikan operasi untuk memenuhi skala permintaan yang berkurang setelah pembukaan perbatasan,” ungkap sebuah pernyataan.
“Sederhananya, permintaan penumpang dalam jangka pendek hingga menengah tidak akan cukup pulih untuk mendukung struktur perusahaan yang ada,” lanjut mereka.
“Sebagai konsekuensinya, Caribbean Airlines diharuskan mengambil langkah lebih lanjut untuk memastikannya memiliki model bisnis yang berkelanjutan untuk 2021 dan seterusnya." jelasnya.
“Langkah-langkah ini mencakup pengurangan biaya besar di semua area operasi, khususnya pelengkap sumber daya manusia, armada dan aset lainnya, dan jaringan rutenya.” tutup pernyataan itu.
Menurut data armada Cirium, maskapai saat ini mempunyai enam pesawat turboprop ATR 72-600 yang beroperasi, serta 7 pesawat Boeing 737-800. Selain itu, terdapat 5 pesawat Boeing 737 Max yang tengah dipesan. Maskapai itu tidak mengatakan berapa banyak pesawat yang akan diambil dari armada operasinya sebagai bagian dari strategi baru. Berita itu muncul pada hari yang sama saat Karibia melaporkan hasil kuartal pertama 2021.
