Sejumlah pulau di dekat Laut Tiongkok Timur yang tengah disengketakan oleh Tiongkok, Taiwan, dan Jepang ini baru saja diubah namanya oleh Majelis Kota Ishigaki.
Cakupan sejumlah pulau yang berjarak 1.931 kilometer dari barat daya Tokyo itu sudah dikelola oleh pemerintah Jepang sejak tahun 1971. Sejak saat itu, keputusan pemerintah Jepang membuat Taiwan dan Tiongkok marah besar. Pasalnya, kedua negara itu mengklaim telah memiliki sejumlah pulau itu sejak ratusan tahun lalu.
Mengutip CNN, Dewan Kota Ishigaki di Prefektur Okinawa menyetujui Rancangan Undang-undang (RUU) yang bertujuan untuk mengubah status admnistrasi pulau-pulau itu.
Dalam RUU tersebut, nama pulau yang semulanya bernama Tonoshiro berubah menjadi Tonoshiro Senkaku agar terhindar dari kebingungan dengan daerah lainnya yang berada di Ishigaki.
Menurut laporan, Walikota Ishigaki, Yoshitaka Nakayama memutuskan untuk mengajukan RUU perubahan nama itu setelah terjadinya peristiwa dimana ada kapal nelayan Jepang yang dikejar oleh kapal patroli milik Tiongkok di perairan teritorial Jepang dekat pulau-pulau itu pada Mei lalu.
Namun Nakayama membantahnya, sebab kata dia, perubahan nama itu dilakukan untuk efisiensi pekerjaan administrasi.
Sementara itu, dari pihak Taiwan telah mengecam tindakan Jepang tersebut. Mereka mengatakan, bahwa langkah itu justru akan membuat kondisi perdamaian dan stabilitas regional tidak kondusif.
