Pasca kericuhan pendukung Donald Trump yang menentang kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS dengan menyerang Gedung Capitol, pihak maskapai dan bandara setempat lantas mengambil tindakan pengamanan.
Ketua Partai Demokrat dari Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, Bennie Thompson, mendesak Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dan Biro Investigasi Federal untuk memasukkan semua orang yang teridentifikasi ikut dalam serangan ke gedung Capitol dalam daftar hitam larangan terbang.
Menyusul hal tersebut, pemimpin serikat pramugari Amerika Serikat juga menyerukan agar pendukung Donald Trump dilarang dalam penerbangan komersial ke luar wilayah tersebut.
"Ini adalah tindakan melawan demokrasi dan pemerintah. Individu-individu ini harus didiskualifikasi dari kebebasan penerbangan," ujar Presiden Association of Flight Attendants-CWA (AFA) Sara Nelson yang mewakili 50.000 pekerja di 17 maskapai penerbangan dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pihak maskapai seperti United Airlines, American Airlines, dan Delta Air Lines sepakat untuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dalam menjaga keamanan penumpang.