Robot Pintar Dirancang untuk Cegah Penyebaran Virus Korona 

- Selasa, 11 Februari 2020 | 14:46 WIB
Robot canggih mencegah penyebaran virus korona (REUTERS)
Robot canggih mencegah penyebaran virus korona (REUTERS)

Hadirnya teknologi canggih semakin mempermudah pekerjaan manusia.Tak terkecuali dengan robot satu ini yang bisa mencegah penularan penyakit akibat virus korona

Robot setinggi 1,5 meter tersebut bernama Promobot. Robot canggih ini sengaja didesain dengan wajah yang ramah. Mulai Senin(10/2/2020), Promobot berkeliling di sekitar jalan Times Square, New York, Amerika Serikat

Kehadirannya dirancang untuk memberikan informasi soal virus baru. Para pengunjung yang penasaran menghampiri dan berhenti di depan robot tersebut. 

-
robot canggih virus korona (Reuter)

 

Mereka lantas mengisi sejumlah pertanyaan di layar sentuh seperti iPad, yang melekat di bagian dada robot. Mereka bahkan terlibat obrolan ringan dengan mesin tersebut.

"Kami menciptakan satu perangkat lunak khusus untuk mendeteksi gejala virus corona," kata kepala pengembangan bisnis perusahaan, Oleg Kivorkutsev, kepada Reuters.

Promobot merupakan hasil rancangan sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Philadelphia, yang memproduksi robot layanan mandiri untuk bisnis dan dijalankan oleh sekelompok orang Rusia.

"Kami memahami betapa pentingnya masalah ini, betapa gelisahnya orang-orang, mereka yang takut akan hal ini. Namun jika mereka memahami sedikit, hal yang mudah, misalnya, tentang gejala virus corona dan tindakan apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencegahnya, maka semua akan baik-baik saja dan semua orang akan senang."

Robot itu sebenarnya tidak mendeteksi virus korona. Mesin itu hanya bertanya apakah seseorang memiliki gejala umum seperti demam dan mereka harus menekan "ya" atau "tidak" ke layar tersebut. Setelah itu mereka akan menerima pesan jika sebelumnya mereka memilih "tidak".

"Benda ini sangat pintar. Sangat, sangat pintar," kata Tara Healy, warga London yang mengunjungi New York.

Yang lainnya tidak gampang terkesan. "Sedikit sulit," kata Thomas McAlinden dari Skotlandia. Demikian sebagaimana dikutip Antaranews, Selasa (11/2/2020).

Artikel Menarik Lainnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X