Tak Ingin Ketinggalan Tren, McDonald Buka Restoran Virtual Pertamanya di Metaverse

- Senin, 14 Februari 2022 | 14:44 WIB
Ilustrasi McDonald (pixabay.com).
Ilustrasi McDonald (pixabay.com).

Tak ingin ketinggalan tren metaverse, McDonald yang merupakan perusahaan makanan cepat saji global pun ikut buka restoran virtual pertamanya. Restoran itu dibuka tak lain untuk para penghuni di metaverse.

Bahkan, perusahaan asal negeri Paman Sam itu dikabarkan telah mengajukan 10 jenis hak cipta ke Kantor Paten dan Hak Cipta AS atau USPTO untuk mendirikan baik restoran McD maupun McCafe secara virtual kepada para pelanggannya di metaverse.

Mengutip Antara, Senin (14/2),  pengajuan hak cipta itu meliputi produk makanan dan minuman virtual termasuk Non Fungible Token (NFT) untuk mengoperasikan restoran virtual daring dengan pengantaran ke rumah.

Baca juga: Ramaikan Bisnis NFT, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina akan Rilis RansVerse

Selain mendaftarkan makanan dan minuman serta layanan restoran, McDonald juga mengajukan hak cipta untuk acara dan juga hiburan di bawah nama McD dan McCafe sebagai konser virtual.

Pengacara Ahli Hak Paten, Josh Gerben di Twitternya, membeberkan rencana McD masuk secara serius di metaverse. Dia juga mencuit bukti pengajuan McD kepada USPTO untuk kesepuluh hak paten produknya di metaverse itu.

Selain itu, dia juga meyakini rencana itu nampaknya akan disetujui oleh USPTO. Namun memang memakan waktu yang lama sekitar delapan hingga sembilan bulan.

Seperti diketahui, langkah yang dibuat McD bukan lah hal baru. Sebelumnya McD sudah ada Panera Bread sebuah jaringan toko roti yang juga berasal dari AS mengajukan hak cipta serupa di metaverse dan membuka "Paneraverse".

Selain NFT, di Paneraverse para pelanggannya dapat membeli hiburan dan juga program "virtual reward".

Metaverse kini mulai berkembang sejak CEO Meta Mark Zuckeberg menyatakan ambisinya untuk menciptakan metaverse terbesar di dunia. Bahkan, dia sampai mengganti nama perusahaannya dari Facebook menjadi Meta.

Padahal sebelumnya metaverse lebih banyak dimanfaatkan untuk gim di dunia virtual meski belum sepenuhnya dikembangkan.

Tidak hanya Meta yang menunjukan ambisi membuang dunia virtual, perusahaan lainnya seperti Microsoft, Gucci, Walmart, hingga Nike juga ikut mengumumkan rencananya untuk bisa mengembangkan metaverse versi mereka masing- masing.

 

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X