Apa Itu Jejak Digital? Ini Penjelasannya agar Kamu Punya Etika di Dunia Maya

- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 14:34 WIB
Ilustrasi digital. (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi digital. (Freepik/rawpixel.com)

Hati-hati jejak digital itu gak pernah hilang lho. Memangnya apa sih jejak digital itu? Memang penting ya?

Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Jepelidi), Novi Kurnia menjelaskan bahwa pengguna internet perlu memahami rekam jejak atau jejak digital saat berselancar di dunia maya

Hal itu penting, karena untuk mengedepankan etika berinternet demi  membangun jejak digital yang baik. Rekam jejak digital sebaiknya dibangun dengan selalu etis bermedia digital. 

"Pastikan selalu berpikir mendalam tentang apa dan bagaimana kita meninggalkan jejak digital yang cenderung abadi," kata Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Jepelidi) Novi Kurnia mengutip Antara, Sabtu (29/10/2022).

Apa Itu Jejak Digital?

Novi mengatakan bahwa jejak digital adalah jejak data yang kita buat dan tinggalkan saat menggunakan perangkat digital.

-
Ilustrasi media sosial. (Freepik/Rawpixel)

 

Novi menjelaskan ada dua jenis jejak digital, yakni aktif dan pasif. Jejak digital aktif merupakan data atau informasi yang sengaja diunggah seseorang ke dunia maya. 

Sedangkan jejak digital pasif umumnya berupa data yang "ditinggalkan" tanpa sadar oleh pengguna ketika berselancar di dunia maya.

"Contoh jejak digital aktif, di antaranya kicauan di Twitter, status di Facebook, foto atau video postingan Instagram dan video YouTube. Sedangkan jejak digital pasif, misalnya server menyimpan alamat IP, lokasi, dan search history," jelasnya.

Punya Banyak Bentuk

Novi yang juga dewan pengarah Siberkreasi itu menyebut jejak digital mempunyai banyak bentuk. Di antaranya mudah dibagikan dengan cepat, berisiko dimanfaatkan secara negatif, dan bersifat abadi.

Baca Juga: Jejak Digital Kejam, Viral Rekaman Pria Saat Masih Kecil Bikin Malu, Ungkap Masa Lalunya

"Artinya, cenderung tidak bisa dihilangkan karena bisa didokumentasikan dan dipanggil kembali. Selain itu, jejak digital dapat berubah dalam bentuk lain, misal dari foto menjadi video atau sebaliknya," tegas pengajar Departemen Ilmu Komunikasi UGM Yogyakarta itu.

Adapun cara menjaga jejak digital, lanjut Novi Kurnia, yakni dengan memproteksi data pribadi diri dan orang lain, pastikan hak cipta orang atau pihak lain, pahami fitur-fitur platform digital, regulasi terkait berbagi informasi dan ruang digital, pertimbangkan akurasi, dan manfaat sebelum posting.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X