Penggunaan PLTS di Indonesia Sangat Cocok karena Iklim Tropis, Bikin Hemat Tagihan Listrik

- Selasa, 19 Oktober 2021 | 11:03 WIB
Produksi Listrik Tenaga Surya Pulau Sabira. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Produksi Listrik Tenaga Surya Pulau Sabira. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Saat ini, tentu masih banyak yang bergantung pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemasok utama listrik. Namun, tidak sedikit sekarang ini yang juga memanfaatkan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.

Hal paling mendasar kenapa masyarakat mulai menggunakan PLTS atap, yakni mampu mengurangi biaya tagihan listrik yang dibayar oleh konsumen kepada PLN.

Selain itu, di sisi lain sistem yang menggunakan panel surya (solar panel) tersebut menjadi sumber energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan.

Komisaris Utama PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) Jackson Tandiono pernah mengungkapkan bahwa pembayaran tagihan masayrakat atau konsumen akan berkurang drastis jika memakai panel surya.

"Pembayaran tagihan listrik konsumen akan berkurang drastis ketika memakai panel surya. Ada persepsi alat tersebut harganya mahal, padahal faedahnya jauh lebih besar mengingat panel surya dapat bertahan 20 tahun," ungkap Jackson dalam keterangannya.

Ada faktor utama menurut Jackson yang membuat warga di Indonesia sangat tepat menggunakan panel surya, yaitu didukung oleh alam Indonesia yang tropis.

"Sebagai negara tropis yang banyak mendapat sinar matahari, pemakaian panel surya dapat sangat membantu konsumen. Apalagi, kelebihan daya listrik yang dihasilkan dapat dijual ke PLN," tegas Jackson.

JSKY sendiri optimistis permintaan akan panel surya cukup tinggi di Tanah Air. Hal itu selaras dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X