Meta Digugat Kejakasaan Agung Texas, Ternyata Ini Penyebabnya

- Selasa, 15 Februari 2022 | 10:32 WIB
Ilustrasi Meta Facebook. (pixabay.com).
Ilustrasi Meta Facebook. (pixabay.com).

Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), Meta, kini harus mengahadapi gugatan dari kantor Kejaksaan Agung Texas. Penyebab gugatan itu dikarenakan kasus Facial Recognition atau fitur pengenalan wajah yang gagal memberikan perlindungan  privasi pada penggunanya.

Selain itu, Kejaksaan Agung Texas juga mendakwa Meta karena mengumpulkan data biometrik jutaan orang di Texas tanpa persetujuan para penggunanya.

"Ini adalah contoh dari praktik bisnis yang menipu dan dilakukan perusahaan teknologi raksasa. Ini harus dihentikan. Saya akan berjuang untuk privasi dan keamanan Texas," kata Jaksa Agung dari Texas Ken Paxton seperti yang dikutip indozone dari Antara, Selasa (15/2/2022).

Dalam gugatan tersebut, bahwa media sosial Facebook telah mengambil informasi biometrik dari foto dan video para penggunanya yang telah terunggah.

Kemudian informasi tersebut diungkap pada orang lain dan informasi tersebut tidak dihapus oleh Facebook meski telah terbukti melanggar privasi.

Menyikapi hal ini, Juru bicara Meta pun angkat bicara. Namun pihaknya merasa tidak bersalah dan akan mengambil langkah hukum lebih lanjut menyelesaikan gugatan itu.

"Klaim ini tidak berdasar dan kami akan membela diri dengan penuh kesadaran," kata Juru Bicara Meta.

Untuk diketahui, dalam unggahan di blog milik Meta, Meta menyebut telah menghentikan penggunaan sistem "facial recognition" dan akan menghapus informasi biometrik sebanyak satu miliar penggunanya.

Baca juga: Ramaikan Bisnis NFT, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina akan Rilis RansVerse

Hal itu diklaim Meta sebagai cara memberi kenyamanan pada para penggunanya setelah merasa khawatir terhadap pemanfaataan teknologi besutan Meta.

Meta juga telah menyetujui membayar denda sebesar 650 juta dolar AS pada 2020 di negara bagian Illinois atas gugatan yang serupa. Gugatan terbaru diajukan di pengadilan negara bagian Texas mewakili 20,5 juta pengguna akun Facebook.

"Facebook berulang kali menangkap pengenal biometrik orang Texas tanpa persetujuan bukan ratusan, atau ribuan, atau jutaan kali -- tetapi miliaran kali," kata gugatan itu.

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X