Tangani Sampah Plastik di Laut dengan AI, Siswa Indonesia Juara Kompetisi Global Microsoft

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 13:19 WIB
Pemenang Imagine Cup Junior asal Indonesia Evan Felix Santoso. (Dok Microsoft)
Pemenang Imagine Cup Junior asal Indonesia Evan Felix Santoso. (Dok Microsoft)

Siswa Indonesia kelas 8 asal BINUS SCHOOL Simprug, Evan Felix Santoso, berhasil mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan kompetisi global Imagine Cup Junior AI for Good Challenge 2022 yang diselenggarakan Microsoft

Di perhelatan ketiga ini, Imagine Cup Junior 2022 diikuti oleh ribuan remaja berusia 13–18 tahun dari berbagai belahan dunia yang menyuguhkan gagasan baru untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam menjawab tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi dunia saat ini. 

Kemenangan Evan pun menjadikannya satu-satunya wakil Indonesia di antara 10 pemenang kompetisi tersebut.

Untuk menjawab tantangan dari Microsoft, Evan menyuguhkan gagasan bertajuk Sea Waste Scavengers yang mengusulkan pemanfaatan teknologi AI untuk mengoperasikan kapal listrik bertenaga air dan surya yang dapat melacak, menemukan, dan mengambil sampah plastik di laut sebelum kemudian mengirimkannya ke fasilitas daur ulang. 

Ide ini ditawarkan untuk menjawab permasalahan pencemaran sampah plastik di perairan Indonesia dan global yang terus mengancam keberlangsungan hidup biota laut.

“Inspirasi Sea Waste Scavengers datang dari MAS400 atau Mayflower Autonomous Ship 400, kapal bertenaga energi terbarukan yang sepenuhnya otomatis yang dibuat untuk merayakan ulang tahun ke-400 Mayflower asli yang membawa peziarah pertama ke Amerika,” tutur Evan Felix Santoso mengutip laman Microsoft, Kamis (25/8/2022).

“Dengan demikian, kapal tersebut dirancang untuk berlayar dari Inggris ke Amerika, sambil mempelajari kehidupan laut dalam perjalanan,” lanjutnya. 

Evan menjelaskan bahwa kemenangannya ini menjadi pengalaman baru untuknya yang baru belajar tentang teknologi AI.

Baca Juga: Sony Rilis DualSense Edge, Kontroler Baru untuk PlayStation 5, Harganya Berapa?

“Di masa depan, saya harap dengan membersihkan pencemaran laut, kita juga dapat menyelamatkan kehidupan tumbuhan dan hewan laut, sehingga lautan kita tidak hanya menjadi lebih bersih, tetapi juga penuh kehidupan dan lebih Indah,” ujar Evan.

Memecahkan Tantangan Abad ke-21

Solusi yang ditawarkan lewat konsep Sea Waste Scavengers menjadi semakin relevan di tengah polusi plastik di perairan Indonesia. Menengok data Bank Dunia, sekitar 365,5 kton sampah plastik dari darat berakhir di laut Indonesia, di mana dua pertiganya berasal dari daratan Jawa dan Sumatra. 

Untuk menangani hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menargetkan peningkatan pengelolaan sampah laut hingga 70% pada tahun 2025.

“Sebagai guru yang mendampingi dibuatnya gagasan Sea Waste Scavengers yang Evan kembangkan, saya percaya bahwa ia telah mencurahkan hati dan pikiran ke dalam proyek ini. Mengembangkan konsep yang tidak hanya memecahkan tantangan di abad ke-21, tetapi juga dapat diterapkan di banyak negara di seluruh dunia,” papar tutur Guru Science BINUS SCHOOL Simprug Nikhil Loyola Dsouza. 

“Saya berharap lebih banyak ide akan dikembangkan oleh para pemikir abad ke-21 untuk dunia yang lebih baik,” lanjut dia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X