Meskipun saat ini Zoom menjadi salah satu layanan video conference yang banyak digunakan di tengah pandemi virus corona ini, kini layanan tersebut harus dilanda isu privasi dan keamanan yang cukup serius.
Sebelumnya terdapat laporan bahwa ada 500 ribu akun Zoom yang diperjualbelikan di dark web. Hal tersebut tentu membuat banyak orang bertanya tentang darimana asal perusahaan Zoom ini.
Sebelumnya salah satu juru bicara parlemen AS, Nancy Pelosi menyebut bahwa Zoom merupakan perusahaan asal Tiongkok sehingga keamanan dari layanan tersebut patut diragukan.
"Zoom adalah sebuah entitas Tiongkok, diberitahukan pada kami untuk jangan mempercayai keamanannya," ucap Pelosi seperti yang dikutip dari CNBC.
Namun sebenarnya Zoom bukan sebuah perusahaan asal Tiongkok. Meskipun pendiri dan CEO-nya yaitu Eric Yuan berasal dari Tiongkok, perusahaan Zoom dilahirkan di kota Delaware, Amerika Serikat.
Saat ini kantor pusat dari Zoom juga terletak di AS tepatnya di Santa Clara. Bahkan Eric Yuan juga sudah pindah dari Tiongkok ke AS sejak tahun 1997 lalu dan sudah resmi menjadi warga negara AS.
