Wamendag Jerry Sambuaga Tegaskan Kripto di Indonesia Bukanlah Uang

- Rabu, 29 Juni 2022 | 23:39 WIB
Wamendag Republik Indonesia Jerry Sambuaga (Dok. Kemendag RI)
Wamendag Republik Indonesia Jerry Sambuaga (Dok. Kemendag RI)

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia Jerry Sambuaga mengatakan kemajuan dan arah perdagangan kripto di Indonesia semakin marak. Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam Forum Blockchain Internasional di Malaysia, baru-baru ini.

"Perdagangan kripto diatur oleh Bappebti di bawah Kementerian Perdagangan karena kripto di Indonesia dikategorikan sebagai komoditas dan bukan uang," kata Jerry dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Jerry memastikan jika rupiah tetap merupakan alat tukar yang berlaku di Indonesia sesuai undang-undang. 

Pada seminar yang diadakan secara hybrid (fisik dan online) dengan peserta dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Canada, New Zealand dan Eropa, Jerry juga mengundang para pelaku kripto Indonesia untuk terus berinovasi dan melakukan edukasi bagi masyarakat agar bisa memanfaatkan kripto sebagai salah satu instrumen investasi.

Kepada para pelaku kripto diluar Indonesia, Wamendag mengundang mereka untuk berinvestasi dan masuk sebagai pelaku industri kripto di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Jerry menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pasar masa depan yang potensial dengan bonus demografi yang mendukung pengembangan industri kripto.

BACA JUGA: Wamendag Jerry Sambuaga: Gairah Ekspor Anak Muda Luar Biasa

Indonesia juga akan memiliki bursa kripto yang bertujuan untuk melindungi pelaku kripto baik dari sisi  konsumen kripto, trader dan developer koin atau token. Konsep ini penting karena hanya dengan memberikan kepastian dan perlindungan untuk semua maka industri kripto bisa maju.

"Kita tidak bisa membendung teknologi, tapi kita bisa memilih apa yang baik dan tidak dengan memberikan edukasi yang cukup dan perlindungan yang jelas bagi seluruh stakeholder industri," kata Jerry.

Sekadar diketahui, industri kripto di Indonesia berkembang sangat cepat dengan peningkatan transaksi per 31 Desember 2021 mencapai total Rp835 triliun atau setara USD 700 miliar dan jumlah investor tercatat mencapai 12.5 juta user.

Hal itu disampaikan Wamendag dalam diskusi panel bersama Mr David Rhoades, Global Marketing Lead Monetary Authority of Singapore (MAS) dan
Mr Harpreet, Malaysia Blockchain Association.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X