Ramai Ajakan Uninstall Karena Diduga Mencuri Data, TikTok Indonesia Angkat Bicara

- Jumat, 3 Juli 2020 | 15:08 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok di ponsel pengguna. (INDOZONE/M. Fadli).
Ilustrasi aplikasi TikTok di ponsel pengguna. (INDOZONE/M. Fadli).

Seruan untuk uninstall  TikTok sempat populer di Twitter. Hal ini dikarenakan aplikasi asal Tiongkok tersebut dituding mengoleksi data yang mengancam privasi pengguna.  Bahkan ada kabar yang menyebutkan jika data tersebut bisa bocor dan dipergunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Isu terkait keamanan data pengguna TikTok sebenarnya bukan hal baru. Akhir tahun lalu, pemerintah Amerika Serikat  juga mengungkapkan kecurigaan terhadap aplikasi tersebut karena dianggap mengancam keamanan negara dan bisa membahayakan privasi pengguna. Lalu belum lama ini pemerintah India juga memblokir TikTok di negaranya.

Lantas, bagaimana dengan data keamanan pengguna TikTok di Indonesia? Mengingat cukup banyaknya pengguna aplikasi tersebut di Tanah Air.

“Saat ini jawaban kami sama dengan yang dikatakan oleh TikTok Chief Information Security Officer secara global. Akan kami kabari jika ada statement baru," ujar perwakilan TikTok Indonesia saat dikonfirmasi oleh Indozone, Jumat (3/7/2020).

Sementara itu, dalam keterangan resminya, TikTok Chief Information Security Officer Roland Cloutier, menjelaskan tentang sistem keamanan data pengguna di aplikasi tersebut. Dirinya mengatakan, tim di TikTok berkomitmen penuh untuk melindungi privasi pengguna dan memberikan transparansi pada upaya keamanan secara keseluruhan. Selain itu, tim pakar keamanan juga telah melakukan tinjauan luas terhadap proses dan infrastruktur keamanan.

“Kami terus membangun fitur baru untuk meningkatkan pengalaman di TikTok. Kami meluncurkan fitur anti-spam sehingga kami dapat dengan cepat mendeteksi spam dan meningkatkan pengalaman bagi komunitas kami,” ujar Roland.

Menanggapi isu penyalinan data di iOS 14 versi Beta, Roland mengatakan fitur yang ada hanya memvalidasi kecocokan teks pada aplikasi berasal dari clipboard atau tidak. Ia menegaskan tidak ada koleksi data apa pun  di clipboard seperti yang ramai diperbincangkan.

“Dalam istilah awam, program anti-spam tidak pernah mengirim data pengguna dari perangkat. Meskipun demikian, kami memahami bahwa pemberitahuan tersebut memiliki konsekuensi yang tidak disengaja membuatnya tampak seolah-olah kami melakukan lebih banyak dengan fitur tersebut,” ucap Roland.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengirim pembaruan ke App Store yang menghapus fitur anti-spam tersebut. Masalah pun telah diselesaikan di aplikasi TikTok versi 16.6.1. Oleh karenanya, Roland mendorong semua pengguna untuk memperbarui aplikasinya ke versi terbaru.

“Fitur anti-spam tidak pernah ditambahkan ke versi Android dan kami sekarang menangani masalah spam di kedua versi melalui teknologi lain yang tidak melibatkan clipboard. Selanjutnya, kami sedang melakukan peninjauan proses rilis fitur kami untuk membantu membatasi kemungkinan bahwa masalah tersebut muncul lagi di kemudian hari,” pungkas Roland.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X