Ketahuan Minum Alkohol di Olympic Village, Panitia Akan Beri Tindakan Tegas pada Atlet

- Minggu, 1 Agustus 2021 | 17:56 WIB
Petugas kepolisian dan personel keamanan berjaga di pintu masuk Desa Atlet menjelang Olimpiade Tokyo 2020 yang telah ditunda hingga 2021 karena COVID-19, di Tokyo, Jepang, Selasa (13/7/2021). (REUTERS/Issei Kato)
Petugas kepolisian dan personel keamanan berjaga di pintu masuk Desa Atlet menjelang Olimpiade Tokyo 2020 yang telah ditunda hingga 2021 karena COVID-19, di Tokyo, Jepang, Selasa (13/7/2021). (REUTERS/Issei Kato)

Direktur umum Olimpiade Tokyo Toshiro Muto menemukan dan bakal melakukan tindakan tegas kepada atlet dan anggota delegasi yang mengonsumsi alkohol di sebuah taman Perkampungan Olimpiade atau wisma atlet, Sabtu (31/07) malam waktu setempat.

Toshiro Muto mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap atlet dan anggota delegasi yang tak disebutkan namanya tersebut.

"Pada 31 Juli malam, beberapa atlet dan anggota delegasi berada di taman Perkampungan Olimpiade. Mereka minum alkohol dan kami menyadari fakta ini," kata Toshiro Muto dilansir Inside The Games, Minggu (01/08).

Sebelum Olimpiade Tokyo dimulai, pihak penyelanggara mengizinkan kepada para atlet untuk membawa mimuman beralkohol, tetapi mereka harus mengonsumsinya di kamar pribadi dan tidak diperkenankan meminum di tempat umum dan area Perkampungan Olimpiade sesuai aturan protokol COVID-19.

Penjualan minuman beralkohol di area penyelenggaraan Olimpiade Tokyo juga dilarang sebagai langkah untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Atlet dan semua peserta telah diperingatkan untuk menghormati aturan dalam buku pedoman, yang menguraikan penanggulangan COVID-19 selama Olimpiade Tokyo. Jika tidak, terdapat sanksi termasuk denda dan dikeluarkan dari Olimpiade.

Sebelumnya, Panitia Olimpiade Tokyo 2020 mencabut akreditasi dua atlet Georgia peraih medali perak judo karena melanggar protokol kesehatan dengan meninggalkan Perkampungan Atlet, Sabtu.

Ini merupakan kasus pertama sejak Olimpiade dimulai di mana para atlet dihukum akibat melanggar aturan anti-infeksi yang ketat yang melarang anggota delegasi meninggalkan akomodasi mereka kecuali untuk berlatih dan bertanding.

Vazha Margvelashvili (27) dan Lasha Shavdatuashvili (29) keluar dari kompleks untuk bertemu "salah satu kenalan baik mereka" yang tinggal di Jepang, kata pejabat NOC Georgia, yang menolak disebutkan namanya.

"Ketika mereka pergi ke luar Perkampungan Atlet, tidak ada yang menghentikan mereka di pintu keluar. Jadi mereka mengira mereka boleh pergi ke luar," kata pejabat itu kepada AFP.

Pejabat NOC Georgia mengatakan bahwa akreditasi kedua atlet tersebut dicabut pada Jumat, namun mereka sekarang telah meninggalkan Jepang untuk kembali negaranya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X