Termasuk Anggota Teroris Iran, Kemenangan Atlet Javad Foroughi di Olimpiade Tokyo Dikecam

- Sabtu, 31 Juli 2021 | 11:45 WIB
Javad Foroughi, atlet yang disebut termasuk anggota teroris Korps Garda Revolusi Islam Iran menangkan medali emas Olimpiade Tokyo. (photo/REUTERS/Korps Garda Revolusi Islam Iran)
Javad Foroughi, atlet yang disebut termasuk anggota teroris Korps Garda Revolusi Islam Iran menangkan medali emas Olimpiade Tokyo. (photo/REUTERS/Korps Garda Revolusi Islam Iran)

Penembak legendaris Korea, Jin Jong-oh mengecam Komite Olimpiade Internasional karena mengizinkan atlet Iran, Javad Foroughi yang termasuk anggota teroris bersaing di Olimpiade Tokyo 2020.

Kendati menjadi anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran yang dikategorikan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat pada 2019, Foroughi diizinkan untuk mewakili negaranya di Jepang dan mengamankan medali emas dalam cabang olahraga menembak 10 meter.

-
Javad Foroughi. (photo/REUTERS/ANN WANG)

Atas keputusan itu, juara Olimpiade 4 kali, Jin Jong-oh, yang gagal melewati tahap kualifikasi dalam kompetisi 10 meter, heran dengan keterlibatan Foroughi di Olimpiade Tokyo dan mengkritik keras IOC.

"Bagaimana seorang teroris dapat memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling absurd dan konyol, omong kosong belaka," kata Jin dalam komentarnya di Korean Times.

Selain Jin, kelompok kampanye hak asasi manusia Iran, United for Navid juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam kemenangan Foroughi dan meminta IOC untuk mencabut medalinya.

"Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi komunitas internasional, dan terutama reputasi IOC," bunyi pernyataan itu dikutip dari metro.co.uk, Sabtu (31/7/2021).

-
Javad Foroughi bersujud atas kemenangannya. (photo/REUTERS/ANN WANG)

"Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota organisasi teroris saat ini dan sudah sejak lama."

"Kami menyerukan penyelidikan segera oleh IOC, dan sampai penyelidikan selesai, penangguhan penghargaan medali apa pun."

United for Navid juga memperingatkan IOC bahwa mereka akan 'terlibat dalam mempromosikan terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan' jika gagal bertindak setelah kemenangan Foroughi.

Sebagai informasi, IRGC memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa di sana, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. 

Sementara itu, Jin meninggalkan Tokyo dengan tangan kosong saat ia mencoba untuk memenangkan medali ketujuh di Olimpiade kelimanya dan berpotensi terakhir.

Dia dan rekan setimnya, Choo Ga-eun tersingkir dari cabor menembak senapan angin 10 meter tim campuran oleh Foroughi dan rekannya, Haniyeh Rostamiyan.

-
Javad Foroughi. (photo/REUTERS/ANN WANG)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X