Arab Saudi Terus Melakukan Hal yang Dulunya Tabu demi Memoles Citra Negara Modern

- Selasa, 5 Januari 2021 | 16:20 WIB
Reli Dakar Tahap 2 dengan jalur Bisha ke Wadi ad-Dawasir - Bisha, Arab Saudi, Senin 4 Januari 2021. (REUTERS/Hamad I Mohammed)
Reli Dakar Tahap 2 dengan jalur Bisha ke Wadi ad-Dawasir - Bisha, Arab Saudi, Senin 4 Januari 2021. (REUTERS/Hamad I Mohammed)

Arab Saudi memang kini telah berubah. Dulunya negara tersebut cenderung kaku dan tabu melakukan banyak hal termasuk event besar olahraga. Namun kini, Saudi terus membidik event-event besar olahraga yang di masa lalu sangat tabu diadakan negeri penjaga tanah suci Mekah ini.

Mengutip Antara, Selasa (5/1/2021), yang terbaru adalah Reli Dakar yang kembalidiadakan di bumi Arab Saudi setelah tahun lalu yang juga dibayangi isu hak asasi manusia (HAM).

Berlangsung 14 hari mulai 3 Januari sampai 15 Januari 2021 nanti, edisi ke-43 reli bergengsi dunia ini diikuti nama-nama besar seperti Carlos Sainz, Stephane Peterhansel, Sebastien Loeb, Cyril Despres dan Toby Price.

Reli Dakar bukan satu-satunya ajang olah raga yang diadakan Saudi. Desember 2019, rematch tinju kelas berat antara Andy Ruiz Jr dan Anthony Joshua juga diadakan di negara kaya minyak ini.

Baca Juga: Inggris Kembali Lockdown, Premier League dan FA Cup Dihentikan?

Lalu ada Piala Super Spanyol yang Januari tahun lalu mempertemukan Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid dan Valencia.

Piala Super Italia juga pernah digelar di sini pada 2018 dan 2019. Kemudian Formula E pada Desember 2018 dan November 2019, Turnamen Golf Internasional Saudi pada Februari 2020, dan seterusnya.

Di tahun 2023, Formula 1 memasukkan Grand Prix Saudi dalam kalendernya. Sebelas tahun setelahnya pada 2034, untuk pertama kalinya mereka akan menggelar Asian Games di Riyadh. Ini bakal menjadi perhelatan krida multievent terbesar dalam sejarah Saudi. Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) juga tengah meluncurkan kampanye menjadi tuan rumah Piala Asia 2027.

Daftarnya terus memanjang. Dan olahraga cuma salah satu bagian dari proyek-proyek besar lainnya Saudi dalam upaya menampilkan wajah Saudi yang terbuka, modern dan moderat, tak lagi puritan.

Saudi berusaha keras menampilkan diri dalam wajah baru yang sama sekali baru, tapi bukan cuma dengan membolehkan perempuan menyetir mobil, membuka lagi bioskop, atau mengizinkan wanita menyaksikan pertunjukan seni dan olahraga.

Human Rights Watch dan pegiat-pegiat HAM sengit menyebut Saudi berusaha memoles citra buruknya dalam soal HAM, khususnya sejak pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi pada Oktober 2018, dengan agresif memanfaatkan olahraga, seni dan hiburan.

Meski kampanye HAM itu berhasil pada beberapa hal, termasuk memblok investor Saudi dalam membeli klub Liga Inggris Newcastle United akhir Juli 2020 atau kalah bersaing dari Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan Asian Games 2030, namun itu tak menghentikan keberhasilan pemerintah Saudi memoles citra nasionalnya di mata dunia yang di antaranya sukses mendatangkan tokoh-tokoh terkenal dunia hiburan.

Enrique Iglesias, Mariah Carey, Andrea Bocelli, Janet Jackson, 50 Cent, Jennifer Lopez, dan David Guetta pun datang ke Saudi padahal puluhan tahun lalu negara ini anti sekali dengan dunia hiburan Barat.

Segalanya berubah sejak Raja Salman naik tahta. Sang raja memiliki putra yang dianggap penguasa riil Saudi saat ini, Pangeran Mohammed bin Salman yang acap dipanggil MBS.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X