Studi Catat Cabang Olahraga Baru Olimpiade Rentan Cedera

- Minggu, 18 Desember 2022 | 13:31 WIB
Suasana rapat Komite Olimpiade Internasional (IOC) di di Gedung Olimpiade di Lausanne, Swiss. (REUTERS/Denis Balibouse)
Suasana rapat Komite Olimpiade Internasional (IOC) di di Gedung Olimpiade di Lausanne, Swiss. (REUTERS/Denis Balibouse)

Penelitian terbaru yang dipublikasikan Rabu (14/12/2022), mencatat cabang olahraga baru Olimpiade yakni BMX gaya bebas, karate, dan skateboard, termasuk di antara olahraga yang rentan tingkat kasus cedera tertinggi di Olimpiade Tokyo.

Tiga disiplin cabang olahraga baru tersebut masuk dalam 5 besar kasus cedera terbanyak pada Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, yang digelar pada 2021 akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Demi Bangun Fasilitas untuk Olimpiade 2036, KOI Akan Gandeng IOC

Tinju dan balap sepeda BMX memiliki tingkat tertinggi, dengan 27 persen peserta mengalami cedera, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Menurut studi yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine, cabang olahraga selanjutnya adalah BMX gaya bebas yang menyebabkan 22 persen atletnya cedera, diikuti skateboard 21 persen dan karate 19 persen.

Cabang olahraga baru lainnya memiliki lebih sedikit cedera, termasuk panjat tebing dengan tingkat 15 persen, selancar dengan 13 persen, dan bola basket 3x3 dengan 11 persen.

Peneliti IOC telah melacak cedera dan penyakit di setiap Olimpiade sejak Olimpiade Beijing 2008. Lebih dari 11.300 atlet dari 206 kontingen dipantau di Tokyo, dengan lebih dari seribu cedera tercatat.

Secara keseluruhan, 9 persen atlet di Tokyo mengalami cedera, sebanding dengan 8 persen di Olimpiade Rio 2016, 11 persen di Olimpiade London 2012, dan 10 persen di Beijing.

Baca Juga: Indonesia Serius Calonkan IKN Tuan Rumah Olimpiade 2036, Erick Thohir Diskusi dengan IOC

Tokyo mencatat tingkat penyakit terendah yang pernah tercatat di Olimpiade – itu dilakukan di bawah pembatasan COVID-19 yang ketat – dengan 3,9 penyakit per 100 atlet, dibandingkan dengan 5,4 di Rio dan 7,2 di London.

Olahraga yang baru diperkenalkan juga termasuk yang paling rawan cedera di Paralimpiade Tokyo, dengan taekwondo dan bulu tangkis di antara empat besar dengan tingkat tertinggi, menurut sebuah studi paralel.

Delapan persen atlet Paralimpiade cedera di Tokyo, turun dari 12 persen yang tercatat di Olimpiade Rio dan London, namun cedera yang diderita lebih parah, demikian temuan para peneliti.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X