Ahli Kecam Salju Buatan di Venue Ski Olimpiade 2022: Pindah ke Bulan atau Mars saja!

- Minggu, 2 Januari 2022 | 15:17 WIB
Pusat Ski Alpine Nasional di Yanqing, venue ski Olimpiade Beijing 2022. (REUTERS/Tingshu Wang)
Pusat Ski Alpine Nasional di Yanqing, venue ski Olimpiade Beijing 2022. (REUTERS/Tingshu Wang)

Penggunaan salju buatan di venue ski Olimpiade Beijing 2022 menuai kecaman dari para ahli. Mereka mengatakan Olimpiade Musim Dingin kali ini lebih baik dipindahkan ke Bulan atau Mars saja.

Mulai 4 sampai 20 Februari 2022, Beijing akan kembali menjadi pusat perhatian olahraga dunia seperti 2008 silam di mana Olimpiade Musim Dingin ke-24 diadakan di sana.

Namun menurut laporan worldweatheronline, Pusat Ski Alpine Nasional di Yanqing hanya memiliki 2 cm salju antara Januari hingga Maret 2020.

Minimnya salju alami di venue ski tersebut memaksa penyelenggara menciptakan salju buatan.

Pusat ski Alpine yang selesai pada Juni 2021 itu terdiri atas trek sepanjang 9,2 kilometer dengan turunan vertikal maksimum 900 meter. Ini adalah lapangan ski Alpine pertama di China yang memenuhi standar Olimpiade, dan salah satu tempat tersulit di dunia.

Wu Gaosheng, manajer operasi pusat proyek tersebut, mengatakan kepada Global Times bahwa tim pembuat salju terdiri dari 20 personel China dan asing dan bekerja 24 jam sehari dalam 2 shift. 

"Sekitar 170 set peralatan pembuat salju telah digunakan. Proyek ini mencakup sekitar 800.000 meter persegi dan tim perlu memproduksi sekitar 1,2 juta meter kubik salju," kata Wu. 

-
Pusat Ski Alpine Nasional di Yanqing, venue ski Olimpiade Beijing 2022. (RUETERS/Tingshu Wang)

"Untuk memastikan bahwa para pesaing dapat mencapai kecepatan tertinggi 130-140 kilometer/jam, Federasi Salju Internasional memiliki persyaratan ketat pada kekerasan lereng, jadi pembuatan salju adalah bagian yang paling penting," tambahnya.

Baca Juga: Seret Isu HAM, Amerika Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022

Persyaratan tersebut berarti bahwa permukaan jalan setapak harus tetap berbentuk kristal, hampir seperti es, dan salju ini disebut salju glasial. Selain itu, salju buatan juga dinilai lebih aman bagi atlet dan sesuai dengan persyaratan kompetisi.

"Salju sedingin es dapat mengurangi gesekan antara ski dan jalan setapak, membuatnya lebih kecil kemungkinannya untuk pecah. Saat berbelok dengan kecepatan tinggi, salju juga dapat memastikan bahwa permukaan ski mulus, dan lintasan ski dalam keadaan sempurna terlepas dari keadaannya, jumlah pelari, sehingga menjamin keadilan kompetisi," beber Wu.  

Namun, Carmen de Jong, seorang ahli geografi di University of Strasbourg, memperingatkan bahwa salju buatan sangat menguras energi dan merusak kesehatan tanah. Menurutnya, turnamen olahraga itu dipindahkan ke Bulan atau Mars saja karena beresiko menjadi Olimpiade Musim Dingin yang paling tidak berkelanjutan.

“Ini bisa menjadi Olimpiade Musim Dingin paling tidak berkelanjutan yang pernah diadakan. Gunung-gunung ini hampir tidak memiliki salju alami. Kita bisa saja mengadakan Olimpiade di Bulan atau di Mars," katanya dikutip dari Daily Star, Minggu (2/1/2022).

"Olimpiade 2022 menunjukkan dengan jelas betapa disalahgunakan dan sekarang tidak berguna istilah berkelanjutan sebenarnya," timpal Richard Butler, seorang profesor di bidang pariwisata.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X